Teori Pembentukan Tata Surya
1. Teori Nebula Atau Teori Kabut
Teori ini disampaikan oleh Immanuel Kant pada 1755 dan Piere Simon de Laplace pada 1796.
Teori nebula adalah teori yang menyebutkan bintang dan planet terbentuk dari awan molekuler, serta membentuk gravitasinya sendiri.
Awan molekuler itu tersusun dari gas hidrogen dan helium yang dihasilkan dari ledakan besar (Big Bang).
Akibat gaya gravitasilah, partikel-partikel ledakan berikatan dan bertabrakan, hingga membentuk planet, bintang, dan benda-benda langit lainnya.
2. Teori Planetesimal
Teori ini disampaikan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada 1905. Menurut penelitian mereka, tata surya ini terbentuk secara serempak.
Awalnya, sebuah Matahari belum dinamakan Matahari, hingga ada bintang lain yang berdekatan hingga materinya tertarik.
Materi itu pun membentuk planet-planet yang ada sekarang ini. Namun, teori ini lemah, karena pembentukan tata surya seperti ini jarang terjadi.
Apalagi, setelah diteliti lebih lanjut, materi yang terlepas dari bintang ternyata akan langsung hilang begitu saja di luar angkasa.
Nah, itulah pengertian Tata Surya dan teori-teori pembentukannya menurut para ilmuwan.
(Penulis: Nur Fitriatus Shalihah)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR