Bobo.id - Di galaksi Bima Sakti atau Milky Way ini, terdapat beberapa Tata Surya, salah satunya, adalah Tata Surya kita, tempat di mana Bumi berada.
Tata Surya kita terdiri dari planet-planet lainnya, asteroid, matahari, dan lain-lain.
Planet yang ada di Tata Surya, seperti Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus mengorbit Matahari pada lintasannya, serta tidak pernah berpindah tempat.
Hal ini karena gaya gravitasi kuat dari Matahari, menyebabkan benda-benda langit di Tata Surya mengorbit Matahari.
Selain itu, di luar Tata Surya kita juga ada puluhan bulan, planet, asteroid, komet, dan meteoroid lain yang mengorbit Matahari lainnya.
Galaksi Bima Sakti hanyalah salah satu dari 100 miliar galaksi di alam semesta, lo. Lalu, sebenarnya apa pengertian dari Tata Surya, ya?
Bagaimana Tata Surya ini terbentuk? Untuk mengetahuinya, teman-teman bisa menyimak penjelasannya lebih lanjut seperti berikut ini. Yuk, simak!
Apa Itu Tata Surya?
Seperti yang dilansir dari Space, tata surya terdiri dari Matahari dan benda-benda langit yang mengorbit di sekitarnya, termasuk planet, bulan, asteroid, komet, dan meteoroid.
Baca Juga: Soal dan Pembahasan Materi Bahasa Inggris Penggunaan 'Do' dan 'Does' pada Kalimat
Tata Surya kita ini memanjang dari Matahari, empat planet dalam, sabuk asteroid, dan ke sabuk kuiper.
Para ilmuwan meneliti kalau tepi Tata Surya ini sekitar 15 miliar kilometer dari matahari.
Di tepi Tata Surya juga ada heliopause (ruang antarbintang) yang terletak di awan Oort bentuknya bulat raksasa dan mengelilingi Tata Surya.
Menurut NASA, Tata Surya kita sudah terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, terbuat dari awan padat gas dan debu antarbintang.
Awan itu runtuh karena gelombang kejut dari bintang yang meledak di dekatnya, ledakan bintang ini disebut supernova.
Ketika awan ini runtuh, awan ini akan membentuk putaran dan menarik banyak materi ke dalamnya.
Lama-kelamaan putaran ini mempunyai inti yang besar dan gas-gas mulai saling berikatan, serta melepaskan energi yang besar.
Dari proses inilah terbentuk galaksi yang membentuk susunan tata surya yang tersebar di galaksi.
Materi-materi yang tadinya tertarik, menjadi menggumpal dan saling bertabrakan, serta akhirnya membentuk planet, planet kerdil, dan bulan.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Pergerakan Nasional Indonesia
Bahkan, sisa-sisa materi yang tidak terbentuk planet, akhirnya menjadi benda langit lain, seperti asteroid.
Kumpulan dari asteroid itu berkumpul di area antara Mars dan Jupiter, yang dinamakan sabuk asteroid.
Sedangkan, sisa-sisa materi lainnya membentuk komet, meteoroid, dan bulan-bulan kecil yang tidak beraturan.
Ini hanyalah salah satu teori dari pembentukan tata surya, sebenarnya masih banyak teori lainnya. Teman-teman bisa menyimak dua teori pembentukan tata surya lainnya, berikut ini.
Teori Pembentukan Tata Surya
1. Teori Nebula Atau Teori Kabut
Teori ini disampaikan oleh Immanuel Kant pada 1755 dan Piere Simon de Laplace pada 1796.
Teori nebula adalah teori yang menyebutkan bintang dan planet terbentuk dari awan molekuler, serta membentuk gravitasinya sendiri.
Awan molekuler itu tersusun dari gas hidrogen dan helium yang dihasilkan dari ledakan besar (Big Bang).
Akibat gaya gravitasilah, partikel-partikel ledakan berikatan dan bertabrakan, hingga membentuk planet, bintang, dan benda-benda langit lainnya.
2. Teori Planetesimal
Teori ini disampaikan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada 1905. Menurut penelitian mereka, tata surya ini terbentuk secara serempak.
Awalnya, sebuah Matahari belum dinamakan Matahari, hingga ada bintang lain yang berdekatan hingga materinya tertarik.
Materi itu pun membentuk planet-planet yang ada sekarang ini. Namun, teori ini lemah, karena pembentukan tata surya seperti ini jarang terjadi.
Apalagi, setelah diteliti lebih lanjut, materi yang terlepas dari bintang ternyata akan langsung hilang begitu saja di luar angkasa.
Nah, itulah pengertian Tata Surya dan teori-teori pembentukannya menurut para ilmuwan.
(Penulis: Nur Fitriatus Shalihah)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR