Bobo.id - Pernahkah teman-teman mendengar nama penyakit Lumpy Skin Disease (LSD)?
Penyakit LSD pada hewan ternak, khususnya sapi dan kerbau telah masuk Asia Tengara sejak 2019, teman-teman.
Penyakit ini menyerang hewan ternak yang membuat banyak orang cemas, karena khawatir akan jadi penyakit menular ke manusia.
Kecemasan masyarakat ini terjadi karena kita masih dalam masa pandemi COVID-19 yang masuk ke Indonesia tahun 2020 dan menyebar dengan sangat cepat.
Masyarakat pun cemas jika LSD akan menular ke manusia dan menyebabkan pandemi seperti COVID-19.
Lantas, apakah LSD bisa menginfeksi manusia? Mari kita cari tahu fakta mengenai LSD dulu, yuk!
Lumpy Skin Disease
Lumpy Skin Disease adalah penyakit kulit berbenjol akibat infeksi pada sapi dan kerbau yang disebabkan oleh LSD virus.
Penyakit ini dicirikan dengan adanya benjolan-benjolan yang keras pada kulit hewan ternak di hampir seluruh bagian tubuh.
Baca Juga: Lebih Sehat Susu Sapi atau Kambing? Ini Kandungan dan Manfaatnya Masing-Masing
LSD ini ditularkan oleh serangga penghisap darah, seperti spesies lalat dan nyamuk tertentu, atau bahkan kutu.
Hewan ternak yang terinfeksi LSD akan mengalami gejala demam, bintil pada kulit, bahkan kematian, terutama pada hewan yang belum pernah terkena virus.
Kematian hewan ternak merupakan salah satu hal yang menyebabkan peternak rugi, teman-teman. Oleh sebab itu, penyakit ini harus dicegah dan diatasi.
Penyebaran Lumpy Skin Disease
Penyakit LSD ini banyak terjadi negara Afrika. Pada tahun 2012, LSD menyebar dari Timur Tengah ke Eropa tenggara, mempengaruhi Negara Anggota Uni Eropa (Yunani dan Bulgaria) dan beberapa negara lain di Balkan.
Penyakit LSD juga terdeteksi di beberapa negara di Asia, termasuk Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja.
Kini, LSD pada sapi telah ditemukan di Indonesia, tepatnya di Provinsi Riau.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) dari Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah, mengatakan pihaknya siap mengerahkan sumber daya untuk menangani penyakit LSD ini.
Penanganan Lumpy Skin Disease
Baca Juga: Mulai dari Cacar Air Hingga Malaria, Ketahui 5 Penyakit Menular yang Banyak Terjadi di Sekitar Kita
Mengenai ditemukannya kasus LSD di Indoensia, Direktur Kesehatan Hewan, Ibu Nuryani Zainuddin, telah mengeluarkan Surat Edaran kewaspadaan penyakit LSD.
Surat edaran itu bertujuan agar petugas kesehatan hewan ternak dapat mendeteksi, melaporkan, dan menangani penyakit ini.
Penanganan LSD adalah dengan dengan vaksinasi hewan ternak.
Selain itu, penyakit LSD harus dicegah dengan deteksi dini, pengendalian penularan, dan pemberian edukasi mengenai LSD pada para peternak.
Apakah Menular ke Manusia?
Menurut Ibu Nuryani, LSD dapat ditularkan dari hewan yang terpapar dan dari produk hewan yang mengandung virus.
LSD pun dapat juga ditularkan melalui gigitan serangga pembawa virus LSD.
Untuk penularan kepada manusia, LSD disebut tidak bisa tidak menular dan tidak berbahaya bagi manusia, kok, teman-teman.
Ibu Nuryani pun menghimbau agar masyarakat tidak perlu panik dan terus mendukung berbagai upaya penanganan yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk menekan penyakit LSD pada hewan ternak ini.
(Penulis: Gazali Sholahuddin)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | health.grid.id |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR