Bobo.id - Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi aktif di Provinsi Jawa tengah, tepatnya di Magelang.
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung yang sangat aktif, ia terakhir kali meletus pada 10 April 2020.
Baru-baru ini, Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktivitas pada Rabu, 9 April 2022 23.18 WIB.
Terjadi luncuran awan panas guguran sejauh 5.000 meter yang mengarah ke arah tenggara.
Awan panas guguran atau biasa disebut wedhus gembel, adalah arus gas dan material semburan gunung bersuhu tinggi yang bergerak sangat cepat.
Fenomena aliran gas dan material ini mengalir dengan kecepatan tinggi di sepanjang lembah gunung api dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam.
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran yang disertai lava pijar sebanyak 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.
Aktivitas Merapi dari Pengamatan Ahli
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat waktu terjadinya awan panas guguran Gunung Merapi.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Kembali Meningkat, 5 Kali Keluarkan Awan Panas dan Hujan Abu
Awan panas guguran disertai lava pijar Gunung Merapi ini keluar pada tanggal 9 Maret 2022 masing-masing terjadi pada pukul 23.18 WIB, 23.29 WIB, 23.38 WIB, 23.44 WIB, dan 23.53 WIB.
Sementara itu, pada Kamis, 10 Maret 2022, Gunung Merapi mengeluarkan luncuran awan panas lagi pada pukul 00.00-06.00 WIB.
Pada 10 Maret 2022, tercatat ada 11 kali awan panas guguran Gunung Merapu yang mengarah ke arah tenggara sejauh 2 kilometer atau ke arah Kali Gendol.
Untuk saat ini, BPPTKG menyatakan bahwa aktivitas Gunung Merapi telah melandai atau sedikit tenang.
Akibat aktivitas Gunung Merapi yang meningkat ini, juga memicu terjadinya hujan abu vulkanik di beberapa wilayah setempat. Untuk sekarang, status Gunung Merapi adalah Siaga atau level III.
Level Siaga atau Level III ini menunjukkan gunung berapi memiliki peningkatan aktivitas seismik (aktivitas kerak bumi) yang terus menerus.
Level Siaga juga menunjukkan adanya perubahan gunung berapi secara visual (bisa teramati), atau aktivitas kawah.
Penyebab Naik Turunnya Aktivitas Gunung Merapi
Gunung berapi memiliki aktivitas yang naik turun, ya, teman-teman.
Baca Juga: Gunung Merapi Mengeluarkan Semburan Awan Panas, Ini 3 Fakta Mengenai Gunung Berapi
Contohnya adalah Gunung Merapi yang beberapa kali naik aktivitasnya seperti akan meletus, lalu kadang turun aktivitasnya dan terlihat tenang.
Lantas apa penyebab aktivitas gunung Merapi yang naik turun, ya?
Ternyata, penyebab naik turunnya aktivitas gunung Merapi adalah pergerakan lempeng tektonik yang ada di dalam kerak Bumi.
Lempeng tektonik Gunung Merapi tersebut bergerak dan saling mendorong satu sama lain.
Nah, adanya dorongan dalam lempeng tektonik tersebut akan membuat magma (batuan berbentuk cair), sedimen (endapan batuan), dan air tanah naik.
Naiknya ketiga unsur di dalam kerak Bumi tersebut akan meningkatkan aktivitas gunung Merapi. Jika lempeng tektonik kurang aktif pergerakannya, maka Gunung Merapi akan turun aktivitasnya.
Terdapat tiga lempeng tektonik di Indonesia, lempeng tektonik yang ada di bawah Gunung Merapi adalah Lempeng Indo-Australia.
Selain itu, ada Lempeng Eurasia yang meliputi Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi; serta Lempeng Pasifik yang meliputi pulau di wilayah Indonesia Timur.
Indonesia adalah tempat bertemunya tiga lempeng tektonik besar di atas. Lempeng tektonik tersebut aktif bergerak karena panas dari inti Bumi, sehingga sering sekali terjadi bencana gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami di Indonesia.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia
Source | : | BMKG,The Conversation Indonesia,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR