Bobo.id - Gerakan Bumi mengelilingi Matahari mengakibatkan terjadinya beberapa hal yang bisa dirasakan oleh manusia.
Seperti yang teman-teman ketahui, Bumi selain berputar pada porosnya (rotasi Bumi), juga berputar mengelilingi Matahari (revolusi Bumi).
Waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari sesuai orbitnya adalah 365 hari atau satu tahun.
Kecepatan Bumi mengelilingi Matahari ini sekitar 30 kilometer per detik, namun teman-teman tidak merasakannya.
Lalu, gerakan Bumi mengelilingi Matahari ini dapat mengakibatkan apa saja, ya? Untuk mengetahuinya, teman-teman bisa menyimaknya lebih lanjut seperti berikut ini. Yuk, simak!
Akibat Revolusi Bumi
Gerakan Bumi mengelilingi Matahari ini ternyata tiga tegak lurus, lo. Bumi mempunyai kemiringan 23,5 derajat dan tentunya memengaruhi kehidupan di Bumi, apa saja itu?
1. Perbedaan Lama Waktu Siang dan Malam
Akibat yang pertama adalah terjadinya perbedaan lama waktu siang dan malam di Bumi.
Baca Juga: Perlu Tahu! Ini Fungsi Lapisan Atmosfer dan Peran Pentingnya bagi Bumi
Tahukah teman-teman, pada waktu-waktu tertentu, waktu siang hari bisa saja lebih lama daripada biasanya atau waktu malam hari lebih lama daripada biasanya.
Peristiwa ini sering kali dirasakan oleh orang-orang yang tinggal di bagian Bumi utara atau selatan.
Hal ini terjadi karena, Bumi yang berevolusi sedang mengalami fenomena apotema atau hipotema.
Apotema adalah titik terjauh Bumi dengan Matahari. Sedangkan, hipotema adalah titik terdekat Bumi dengan Matahari. Berikut ini pembagiannya
21 Maret - 23 September
- Kutub utara lebih dekat dengan Matahari dan kutub selatan lebih jauh dengan Matahari.
- Bumi bagian utara lebih banyak menerima sinar Matahari daripada bagian Bumi selatan.
- Daerah kutub utara mengalami waktu siang hari selama 24 jam dan kutub selatan mengalami waktu malam hari selama 24 jam.
23 September - 21 Maret
Baca Juga: Terjadi Guncangan M 5,3 di Sukabumi, Tidak Sebabkan Tsunami Walau Pusat Gempa di Laut
- Kutub selatan lebih dekat dengan Matahari dan kutub utara lebih jauh dengan Matahari.
- Bumi bagian selatan lebih banyak menerima sinar Matahari daripada bagian Bumi utara.
- Daerah kutub selatan mengalami waktu siang hari selama 24 jam dan kutub utara mengalami waktu malam hari selama 24 jam.
21 Maret - 23 Desember
- Kutub selatan dan utara sama-sama dekat dengan Matahari.
- Bumi bagian selatan dan utara, sama-sama menerima sinar Matahari yang sama.
- Daerah kutub selatan dan utara mengalami waktu siang dan malam yang sama.
2. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
Rasi bintang yang biasanya kita lihat pada langit malam, juga terpengaruh oleh rotasi Bumi.
Baca Juga: Ternyata Planet Bumi Punya Sungai Mendidih! Ini 5 Hal Unik Tersembunyi di Bumi
Rasi bintang adalah kumpulan bintang yang membentuk pola-pola tertentu.
Rasi bintang ini ada banyak, di antaranya scorpio, cancer, libra, aries, virgo, dan lain-lain. Karena pergerakan Bumi, maka kenampakan rasi bintang itu juga berubah.
3. Gerak Semu Tahunan Matahari
Gerak semu tahunan Matahari adalah berubahnya posisi Matahari ketika menyinari permukaan Bumi.
Karena selain berevolusi, Bumi juga berotasi yang mengakibatkan Matahari tidak selalu di atas khatulistiwa.
Matahari bisa terlihat berada di bagian utara atau selatan Bumi. Akibat kemiringan sumbu Bumi juga, Matahari jarang berada tepat di atas garis khatulistiwa.
Biasanya, Matahari akan tepat di garis khatulistiwa pada bulan September. Fenomena ini dinamakan hari tanpa bayangan Matahari atau ekuinoks.
4. Perubahan Musim
Perubahan musim ini diakibatkan dari gerak semu Matahari, sehingga memengaruhi penyinaran Matahari di wilayah Bumi.
Akibatnya, Bumi mempunyai perbedaan musim. Di bagian Bumi utara dan selatan, umumnya mempunyai empat musim, yaitu, musim panas, musim gugur, musim semi, dan musim dingin.
Namun, wilayah yang ada di khatulistiwa, hanya mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Berikut ini pembagian musimnya.
Belahan Bumi utara:
- Maret-Juni musim semi
- Juni-September musim panas
- September-Desember musim gugur
- Desember-Maret dingin
Belahan Bumi selatan:
- Maret-Juni musim gugur
Baca Juga: Apa Itu Badai Matahari? Ini Penjelasannya dan Dampaknya Bagi Bumi
- Juni-September musim dingin
- September-Desember musim semi
- Desember-Maret musim panas
Nah, itulah pengertian dari gerakan Bumi mengelilingi Matahari atau revolusi Bumi dan akibatnya pada kehidupan di Bumi.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR