Oleh karena itu, air laut yang sedang pasang sering terjadi ketika malam hari.
2. Revolusi Bumi
Selain berotasi, Bumi juga berevolusi terhadap Matahari. Pergerakan Bumi mengelilingi Matahari ini juga memengaruhi pasang surut air laut.
Hal ini karena, ketika Bumi mengelilingi Matahari, ada wilayah Bumi yang lebih dekat dengan Matahari dan ada yang lebih jauh dari Matahari.
Penyebabnya adalah poros Bumi yang mempunyai kemiringan hingga 23,5 derajat dan garis edar atau lintasannya berbentuk oval.
Oleh karena itu, menurut teori keseimbangan, tinggi dan surutnya permukaan air laut bisa dipengaruhi gaya gravitasi Matahari.
3. Revolusi Bulan
Baca Juga: Terjadi Guncangan M 5,3 di Sukabumi, Tidak Sebabkan Tsunami Walau Pusat Gempa di Laut
Selain pergerakan Bumi, penyebab terjadinya pasang surut air laut juga dikarenakan pergerakan Bulan atau revolusi Bulan terhadap Matahari.
Bulan sebagai satelit alami Bumi, bersama dengan Bumi keduanya mengelilingi Matahari.
Sehingga, ada waktunya ketiga benda langit ini, yaitu Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus.
Lalu, akibat gaya tarik-menarik antara Matahari, Bulan, dan Bumi inilah, air laut bisa pasang naik dan pasang surut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR