Bobo.id - Sebagai pelajar, tentu kita tidak asing dengan PR.
PR atau pekerjaan rumah adalah tugas yang diberikan guru untuk kita kerjakan di rumah.
Tujuan PR adalah supaya kita mengulang pelajaran yang didapat di sekolah.
Mengerjakan PR bisa membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dengan baik.
Namun, ada juga siswa yang merasa keberatan dengan PR.
PR kadang dianggap sebagai beban, apalagi jika harus dikumpulkan dalam waktu yang hampir bersamaan.
Namun, kita bisa mensiasatinya mengerjakan PR dengan cara dicicil.
Selain itu, tahukah teman-teman mengenai sejarah PR dan siapa pencetus PR pertama kali?
Yuk, kita cari tahu bersama-sama.
Baca Juga: Stop Lakukan 6 Kebiasaan yang Bisa Menunda Kita Mengerjakan PR!
Sejak Era Romawi Kuno
Menilik jauh ke belakang, ternyata istilah 'pekerjaan rumah' sudah ada sejak zaman Romawi Kuno, lo!
Pada abad ke-1 Masehi, seorang guru di Romawi bernama Pliny the Younger meminta para muridnya untuk berlatih pidato di rumah.
Pliny adalah seorang guru pidato yang mengajari pemuda Romawi berbicara di depan umum.
Pliny pun melakukan hal itu terus menerus agar para murid terbiasa berpidato di depan umum untuk melatih keberanian dan rasa percaya diri.
Karena metode itu berhasil, banyak guru di Romawi yang meniru cara mengajar Pliny, lo.
Para guru di Romawi memberikan tugas agar para murid bisa belajar di rumah untuk lebih bisa memahami materi pelajaran yang diajarkan.
Akhirnya, metode memberikan pekerjaan rumah pun menjadi populer dan ditiru oleh setiap guru di berbagai belahan dunia hingga sekarang.
Pendapat lainnya mengatakan bahwa pekerjaan rumah ini telah ada bahkan sebelum zaman Romawi Kuno, teman-teman.
Baca Juga: Hindari Kerjakan Tugas di Tempat Tidur, Dampaknya Ternyata Bisa Merusak Postur Tubuh
Kaum cendekiawan zaman kuno akan belajar di mana saja, termasuk di rumah.
Oleh karena itu, banyak perbedaan pendapat mengenai sejarah PR.
Tapi pemberiaan PR secara resmi oleh guru pada muridnya ini baru tercatat oleh guru pidato Pliny di zaman Romawi Kuno tersebut.
PR di Era Modern
Pada abad ke-19 saat Jerman masih terpecah dua bagian karena perang, seorang ahli politik dan pendidikan, Horace Mann memiliki minat yang kuat untuk memajukan pendidikan di Jerman.
Murid-murid yang menghadiri Volksschulen atau Sekolah Rakyat di Jerman akan diberi tugas wajib yang harus mereka selesaikan di rumah saat mereka sudah pulang sekolah.
Pemberian PR kepada siswa di Jerman ini bertujuan untuk memupuk rasa nasionalisme dengan pemberian soal latihan mengenai pendidikan kewarganegaraan.
Horace Mann ini rupanya terinspirasi dari ahli politik Jerman, Johann Gottlieb Fichte, yang ingin Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu serta menghentikan perang.
PR mengenai nasionalisme itu pun sukses. Para generasi muda Jerman mendukung perdamaian dan penyatuan negara Jerman.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kerjakan PR dengan Cepat dan Efektif? #AkuBacaAkuTahu
Horace Mann pun mengenalkan sistem pekerjaan rumah pada Amerika Serikat.
Ini membuat Horace Mann dikenal sebagai 'Bapak Pekerjaan Rumah Modern'.
Itulah sejarah pekerjaan rumah beserta fungsinya dalam sejarah.
Ternyata, PR memiliki dampak yang penting dalam pembelajaran dan melatih cara pikir generasi muda seperti kita.
Sejatinya PR adalah sarana untuk belajar, ya, teman-teman.
Jika merasa PR adalah beban, kita harus membicarakan ini bersama-sama dengan guru terkait untuk menemukan solusi, ya.
Kuis! |
Siapa nama lengkap guru pidato pada era Romawi Kuno? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | britannica,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR