Bobo.id - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan sebuah roket Space Launch System (SLS) dan pesawat ruang angkasa Orion dalam persiapan menuju Misi Bulan I.
Pada Kamis (17/3/2022), roket ini melakukan perjalanan 11 jam dari High Bay 3 Vehicle Assembly Building (gedung perakitan) menuju ke Landas Luncur 39B di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Roket besar ini dijuluki sebagai Mega Moon, yang berdiri setinggi 95 meter, lebih tinggi dari Patung Liberty, dan beratnya mencapai 2,6 juta kilogram.
Bill Nelson dari NASA menjelaskan bahwa peluncuran roket ini bertujuan untuk memperluas kehadiran manusia di Bulan.
Untuk sampai ke tujuannya, yaitu Landas Luncur 39B di Kennedy Space Center, roket Artemis I bersama pesawat Orion membutuhkan waktu 10 jam 28 menit.
Perjalanan tersebut dimulai pukul 17.47 pada Kamis (17/3/2022) dan tiba di landasan pukul 04.15 pada Jumat (18/3/2022).
Setelah latihan terbang yang dilakukan, NASA akan meninjau data dari pengujian sebelum menetapkan target tanggal peluncuran yang akan datang.
Roket dan pesawat diperkirakan akan meluncur kembali ke High Bay 3 Vehicle Assembly Building beberapa hari setelah pengujian.
Pengujian tersebut bertujuan untuk melepaskan sensor yang digunakan selama latihan, mengisi baterai sistem, menyimpan kargo yang terlambat dimuat, dan pemeriksaan akhir.
Baca Juga: Unik! NASA Menemukan 'Bunga' di Planet Mars, Apakah Ada Kehidupan di Sana?
Dengan Artemis, NASA akan melakukan eksplorasi jangka panjang di Bulan sebagai persiapan untuk misi manusia ke Mars.
Misi Artemis I
Dilansir dari laman resmi nasa.gov, Artemis I adalah serangkaian misi yang memungkinkan penjelajahan manusia ke Bulan dan Mars.
Dalam misi ini, NASA akan menggunakan roket paling kuat di dunia dan akan terbang lebih jauh daripada pesawat ruang angkasa sebelumnya.
Misi Artemis I diperkirakan akan dilakukan selama empat hingga enam minggu di ruang angkasa.
Roket SLS sendiri dirancang untuk misi di luar orbit rendah Bumi yang membawa awak atau kargo ke Bulan dan seterusnya.
Dua jam setelah peluncuran, diketahui pesawat Orion akan memisahkan diri untuk menyebarkan sejumlah satelit kecil, yang dikenal sebagai CubeSats.
CubeSats dilepaskan untuk melakukan beberapa eksperimen dan demonstrasi teknologi.
Pesawat Orion akan terbang sekitar 100 km di atas permukaan Bulan, dan menggunakan gaya gravitasi untuk mengorbit sekitar 70.000 km dari Bulan.
Saat kembali ke Bumi, pesawat Orion akan menggunakan kecepatan sebesar 11 kilometer per detik, dan menghasilkan suhu sekitar 5.000 derajat Fahrenheit.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | NASA,Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR