Bobo.id - Pernahkah teman-teman mendapatkan suntikan atau infus? Sering kali saat sedang sakit, dokter akan menyarankan untuk mendapatkan suntikan atau infus.
Keduanya, sebenarnya sama-sama dilakukan untuk memasukkan obat, agar penyakit yang kita alami cepat sembuh dan tubuh segera pulih.
Namun, jika sama-sama digunakan untuk memasukkan obat ke dalam tubuh, lalu perbedaan antara infus dan suntikan itu apa?
Untuk mengetahui perbedaan keduanya, teman-teman dapat menyimak penjelasan berikut ini. Yuk, simak agar tahu bedanya!
Apa Itu Infus?
Infus adalah istilah medis untuk memasukkan obat yang berbentuk cairan atau darah ke dalam tubuh melalui selang kateter berbahan karet.
Cairan infus ini langsung dialirkan ke dalam pembuluh darah vena menggunakan jarum yang dipasang oleh tenaga medis.
Nantinya, jarum itu akan dilepas dan hanya tinggal selang kateter yang ada di dalam pembuluh darah.
Dengan menggunakan pengobatan infus, perawatan penyakit yang kita alami lebih cepat sembuh, karena obatnya lebih mudah dialirkan ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Ada Orang yang Tangannya Bengkak Setelah Diinfus, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Perawatan penyakit yang biasanya menggunakan infus, contohnya ada penyakit kanker, menurunnya sistem kekebalan tubuh, dan penyakit lainnya.
Selain itu, infus juga mempunyai beberapa jenis. Apa saja itu?
Jenis-Jenis Infus
1. Antibiotik
Infeksi bakteri yang parah, tentu membutuhkan cairan infus, karena bakterinya sudah kebal dengan antibiotik berbentuk tablet atau kapsul.
Dengan cara ini, infeksi bakteri yang dialami lebih cepat sembuhnya.
2. Biologis
Infus jenis ini berisi protein yang digunakan untuk mempercepat penyembuhan psoriasis dan radang sendi psoriatik.
3. Kemoterapi
Baca Juga: Baru Tahu! Ternyata Ini Bedanya Suntik di Lengan dengan Suntik di Bokong
Pasti teman-teman sudah sering mendengar kemoterapi. Kemoterapi adalah perawatan untuk menyembuhkan kanker.
Cairan khusus yang diinfuskan ke dalam tubuh, akan membunuh sel-sel kanker dan mengurangi rasa sakitnya.
4. Gamma Globulin Intravena (IVIG)
Cairan obat ini adalah jenis infus yang diberikan kepada orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh rendah.
Dengan menerima infus ini, kekebalan tubuhnya meningkat kembali untuk melawan kuman dan bakteri penyebab penyakit.
Apa Itu Suntikan?
Suntikan atau injeksi adalah memberikan obat berbentuk cairan menggunakan jarum suntik agar dapat masuk ke dalam tubuh dan diedarkan.
Selama ini, suntikan cukup umum digunakan untuk membantu mempercepat penyembuhan penyakit.
Misalnya, saat ini yang masih dalam kondisi pandemi, teman-teman memperoleh vaksin COVID-19 melalui proses suntikan. Suntikan juga mempunyai beberapa jenis, yaitu.
Jenis-Jenis Suntikan
1. Suntikan Intramuskular
Suntikan jenis ini adalah suntikan yang dilakukan untuk memasukkan obat ke dalam jaringan otot.
Contohnya, suntikan untuk obat antibiotik, morfin (obat penghilang nyeri), dan haloperidol (obat mual dan muntah). Suntikan jenis ini membuat obar cepat diserap dan terlihat hasilnya.
2. Suntikan Subkutan
Suntikan jenis ini adalah suntikan yang dilakukan untuk memasukkan obat ke dalam jaringan lemak.
Contohnya, suntikan untuk memasukkan cairan vaksin dan insulin. Suntikan jenis ini membuat, obat diserap secara perlahan-lahan oleh tubuh.
3. Suntikan Intradermally
Suntikan jenis ini adalah suntikan yang dilakukan untuk memasukkan obat ke dalam lapisan bawah kulit.
Baca Juga: Ada Orang yang Sangat Takut pada Jarum Suntik, Apa Sebabnya, ya?
Contohnya, suntikan untuk membius, serta mendiagnosis tes kondisi kuit, tes sensitivitas, dan tes alergi.
Nah, itulah bedanya infus dengan suntikan, yang dapat memberikan keduanya adalah tenaga medis terpercaya.
Dengan infus atau suntikan, obat yang teman-teman konsumsi cepat diedarkan diserap, serta mempercepat proses penyembuhan.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | formdermspa.com,specialtyinfusion.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR