Bobo.id - Sebagai wujud emosi, tentunya kita pernah merasa marah.
Pernah merasa marah adalah hal yang wajar.
Perasaan marah bisa timbul karena tersinggung, ketika lelah, salah paham, dan merasa tersakiti.
Namun, sering marah-marah disebut kebiasaan yang tidak sehat, lo.
Saat kita marah, kita mengalami perubahan perilaku.
Perubahan ini disebabkan oleh adanya reaksi di otak kita.
Lalu sebenarnya, apa yang terjadi pada otak saat kita sedang marah? Berikut penjelasannya.
Perubahan pada Tubuh Saat Marah
Saat kita marah, bagian otak yang bernama lobus prefrontal menutup, dan area belakang yang mengendalikan gerak refleksif akan mengambil alih.
Baca Juga: Ternyata Inilah Bagian pada Otak Manusia yang Berperan Memutuskan Emosi, Sudah Tahu?
Lobus prefrontal adalah bagian otak yang mengatur pikiran rasional atau pikiran yang didasari nalar atau akal sehat.
Oleh sebab itu, orang yang sedang marah kurang bisa berpikir rasional dan bijaksana karena dipengaruhi emosi.
Selain itu, respons hormonal dan kardiovaskular pun mulai bekerja.
Artinya, tubuh kita akan memompa kolesterol dan beberapa bahan kimia lain yang disebut katekolamin.
Bahan kimia itu akan mendorong timbunan lemak menumpuk di jantung dan pembuluh darah di sekitar jantung.
Itulah sebabnya perilaku sering marah-marah disebut bisa menyebabkan darah tinggi,
Sebab, saat kita marah maka jantung akan memompa darah kaya akan zat terlarut tersebut, sehingga tekanan darah kita akan naik.
Sering Marah-marah Itu Tidak Sehat
Meski perasaan marah adalah wajar dirasakan manusia, kita juga harus tetap bijaksana mengendalikan kemarahan, ya, teman-teman.
Baca Juga: Ternyata Inilah Bagian pada Otak Manusia yang Berperan Memutuskan Emosi, Sudah Tahu?
Dilansir dari Live Science, orang yang sedang marah selama dua jam memiliki risiko serangan jantung 8,5 kali lebih tinggi.
Perasaan marah dapat mendorong sistem saraf untuk mengurangi aliran darah ke perut.
Sebagai gantinya, aliran darah akan dialihkan ke otot-otot ketika sedang marah.
Jika terlalu sering, nantinya akan berdampak pada gangguan pencernaan.
Marah berkepanjangan juga tidak sehat, teman-teman.
Marah berkepanjangan dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Sebab, rasa marah akan mendorong tubuh mengeluarkan hormon kortisol.
Dalam jumlah yang pas, hormon ini berfungsi untuk mengatur gula darah dan memberikan energi agar kita tetap kuat.
Namun, jika hormon kortisol diproduksi berlebihan, ini bisa membuat tubuh kita merasa tertekan, gangguan sistem pencernaan, dan melemahnya sistem imun.
Jadi, kita harus bisa mengendalikan dan menguasai emosi kita, ya, teman-teman!
Kuis! |
Apa nama bagian otak yang mengatur pikiran rasional? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Live Science,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR