Bobo.id - Teman-teman pasti mendengar istilah 'Negeri 1001 Malam' yang berkaitan dengan dongeng berasal dari Timur Tengah.
Ternyata, Negeri 1001 Malam yang disebut dalam sebutan itu adalah kota Bagdad, ibu kota Irak.
Menurut pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negeri adalah tanah tempat tinggal suatu bangsa.
Sedangkan 1001 adalah angka konotatif atau kiasan yang melambangkan di atas kesempurnaan.
Kiasan 1001 ini digunakan di seluruh dunia untuk menyebut sesuatu yang melebihi sempurna dalam bahasa kiasan.
Lantas, kenapa Bagdad disebut sebagai Negeri 1001 Malam dalam dongeng Timur Tengah, ya?
Ternyata, alasan Bagdad disebut sebagai Negeri 1001 Malam adalah Bagdad pernah menjadi salah satu kota terbesar di dunia.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Bagdad mendapat julukan Negeri 1001 Malam.
Bagdad menjadi tempat tinggal bagi beragam umat, seperti Muslim, Kristiani, dan Yahudi dari Timur Tengah dan Asia Tengah.
Keadaan Kota Bagdad 'Negeri 1001 Malam'
Bagdad terletak di dataran yang subur di negara Irak, lo.
Kesuburuan di Kota Bagdad disebabkan kota ini dibangun di dekat sungai Efrat dan Tigris sehingga menjadi pusat pertumbuhan peradaban.
Bagdad menjadi pusat Dinasti Abbasiyah hingga lima abad berikutnya sejak tahun 762 Masehi yang didirikan oleh Abbasiyah al-Mansur.
Menurut sejarawan dan ahli geografi pada abad ke-9, Yaqubi, Bagdad dianggap sebagai pusat dunia tempat bagi ilmuwan, pemusik, sejarawan, ahli hukum, dan filsuf.
Alasan itulah yang mendasari Mansur untuk mendirikan peradaban di kota Bagdad.
Awalnya, kota Bagdad merupakan kawasan periferi, yang tidak memiliki pemerintahan yang kuat.
Awalnya denah kota ini dibangun dengan bentuk lingkaran yang dikelilingi tembok.
Pada bangunan luar dijaga dengan parit yang dalam dan terdapat empat gerbang utama sebagai pintu masuk ke kota Bagdad.
Baca Juga: Dongeng Anak: Pangeran dan Teratai Kumala #MendongenguntukCerdas
Era Keemasan Kota Bagdad
Sepeninggal al-Mansur, pada abad 800 Masehi Bagdad menjadi salah satu kota paling maju dengan ilmu dan teknologi yang tumbuh pesat.
Pada masa pemerintahan Sultan Harun al-Rasyid (786-809) dan Khalifah al-Ma'mun (813-833) merupakan era keemasan dan kejayaan Bagdad. Sultan Harun al-Rasyid juga mendirikan pusat perpustakaan atau peradaban Bait al-Hikmah yang bertahan hingga abad ke-13 Masehi.
Bait al-Hikmah merupakan pusat transfer ilmu pengetahuan dari berbagai penjuru dunia. Mulai dari Suriah, Iran, Persia, dan Yunani.
Bagdad menjadi ramai oleh para cendekiawan dari berbagai penjuru Timur Tengah yang menuntut ilmu di Bagdad.
Uniknya, para cendekiawan banyak yang mengajarkan ilmu sosial, filosofi, teknologi, dan agama melalui kisah-kisah dongeng.
Dongeng tersebut sengaja dibuat untuk menyampaikan ilmu dan petuah kehidupan yang baik pada pendengar atau pembacanya agar mudah diserap.
Oleh sebab itu, banyak sekali dongeng dari para cendekiawan yang menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Karena kemajuan kota Bagdad di masa lampau, di dalam dongeng itu juga banyak menyebutkan istilah 'Negeri 1001 Malam'.
Oleh sebab itu, Bagdad terkenal sebagai Negeri 1001 Malam di dalam dongeng dari Timur Tengah.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Grid Kids |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR