Bobo.id - Kita tahu bahwa di sekitar kita terdapat beragam virus berbahaya yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit pada tubuh.
Contohnya seperti virus Influenza, Coronavirus, Respiratory syncytial virus, dan sebagainya.
Nah, sebagian banyak virus memang dikenal dengan sifatnya yang agresif dan cepat menular, sehingga tak jarang virus-virus tersebut dapat menyebabkan penyakit yang menular pula.
Cara kerja virus sebenarnya dengan menyerang sel inangnya, kemudian melepaskan partikel virus baru yang menginfeksi lebih banyak sel.
Dilansir dari Science Alert, ternyata tidak semua virus yang ada di sekitar kita ini menyebabkan penyakit dan berbahaya, lo.
Beberapa di antaranya justru dapat benar-benar membunuh bakteri, dan melawan virus yang lebih berbaya, teman-teman.
Apakah kamu baru tahu mengenai hal ini? Jika ya, mari kita pelajari bersama dengan memperhatikan penjelasan berikut.
Bakteriofag
Bakteriofag adalah virus yang menginfeksi dan menghancurkan bakteri tertentu.
Baca Juga: Muncul Banyak Varian Baru COVID-19, Apakah Varian Lama Virus Corona Sudah Hilang?
Bakteri ini dengan mudah ditemukan pada lapisan selaput lendir di saluran pencernaan, pernapasan, dan reproduksi.
Teman-teman, pasti sudah mengetahui, bahwa lendir yang terdapat pada hidung kita berfungsi untuk menghalangi bakteri masuk ke dalam saluran pernapasan.
Nah, menurut penelitian baru, bakteriofag ini terdapat pada lendir-lendir tersebut, dan menjadi bagian dari sistem kekebalan alami yang melindungi kita dari penyakit.
Bukan baru ditemukan, bakteriofag ternyata telah digunakan untuk mengobati disentri, sepsis akibat Staphylococcus aureus, infeksi Salmonella, dan infeksi kulit hampir selama satu abad.
Tidak hanya bakteriofag, beberapa virus juga diketahui dapat melindungi tubuh manusia dari infeksi virus lain.
Misalnya, virus herpes laten, yang membantu sel pembunuh alami untuk mengidentifikasi sel kanker dan sel terinfeksi lainnya.
Virus herpes laten ini akan melengkapi sel pembunuh alami di dalam tubuh kita, dengan antigen.
Oleh sebab itu, sel-sel di dalam tubuh kita kemudian bisa mengidentifikasi sel tumor.
Cara kerja virus-virus tersebut adalah dengan menghalangi reseptor atau bagian yang menerima virus dan bakteri pada inangnya.
Baca Juga: Penyintas COVID-19 akan Mengalami Penyusutan Otak Selama Long COVID, Benarkah Begitu?
Bakteri yang Tidak Berbahaya
Sebagian besar bakteri yang hidup pada tubuh manusia berada di usus. Mengapa bakteri memilih usus?
Bagi bakteri, usus merupakan tempat yang nyaman karena hangat dan banyak makanan tersedia.
Tahukah kamu, kebanyakan orang ternyata memiliki sekitar 2 kilogram bakteri di dalam sistem pencernaannya.
Banyak bakteri yang juga memberikan manfaat bagi manusia, misalnya bakteri Escherichia coli.
Bakteri E. coli tidak berbahaya, mereka membantu kita dengan membuat banyak vitamin. Namun, jenis bakteri E. coli yang jahat dapat membuat kita sakit.
Bakteri di usus juga mencerna beberapa serat yang tidak dapat dicerna organ pencernaan, dan ini menguntungkan.
Sebab, saat bakteri membantu menguraikan makanan, maka nutrisi yang terkandung di dalam makanan tersebut akan semakin bertambah.
Uniknya, saat bakteri mencerna makananmu, mereka dapat melepaskan gas yang baunya seperti belerang.
Gas berbau ini harus segera dikeluarkan, dan jalan keluarnya adalah dari pantat kita. Maka gas tersebut menjadi kentut.
Kuis! |
Apakah manfaat bakteriofag yang sudah digunakan sejak seabad lalu? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR