Bobo.id - Tagar Let The Earth Breath menjadi topik terkini di media sosial Twitter.
Bahkan hingga Jumat (15/4/2022) siang, tagar tersebut sudah mendampingi lebih dari 2,3 juta tweet dari masyarakat.
Diketahui, tagar Let The Earth Breath merupakan salah satu upaya pengingat untuk menyelamatkan kondisi Bumi yang kian kritis.
Salah satu cara mudah menyelamatkan Bumi yang banyak diperbincangkan warganet adalah menghapus e-mail.
Sebab, menghapus e-mail diduga bisa membantu mengurangi emisi karbon yang bisa menyebabkan pemanasan global. Benarkah seperti itu?
Penjelasan Ahli
Dilansir dari Kompas.com, pegiat keamanan digital Yerry Niko Borang mengatakan, perlu dipahami bahwa email disimpan di komputer-komputer yang khusus dinyalakan 24 jam per server.
Sementara itu, server tidak bisa hidup tanpa listrik. Beliau mencontohkan, satu server misalnya setara dengan pemakaian listrik 2 bola lampu 40 watt.
Namun, bagi Yerry Niko, penggunaan listrik untuk email masih kalah jauh daripada media sosial, misalnya Instagram dan TikTok.
Baca Juga: Mengapa Hewan Bisa Punah karena Pemanasan Global? Ini Hubungan Keduanya
Sosmed (sosial media) jauh menghabiskan listrik daripada email, menurut Yerry. Beliau mengatakan, penggunaan listrik ini tidak serta merta berpengaruh ke masalah ozon.
Pengaruh terhadap ozon sebenarnya melalui sumber listriknya, pembangkit listrik yang digunakan di masing-masing negara.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR