Bobo.id - Pemerintah menjadikan vaksinasi booster sebagai salah satu syarat mudik Lebaran 2022, sehingga pemudik tak perlu menunjukkan tes PCR dan antigen.
Akan tetapi, bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik disarankan untuk tidak melakukan perjalanan mudik selepas melakukan vaksinasi booster.
Selain itu, antibodi yang terbentuk dari vaksin booster juga memerlukan waktu beberapa hari sebelum berdampak optimal untuk tubuh.
Nah, mengapa kita sebaiknya tidak melakukan perjalanan mudik pada hari yang sama setelah mudik?
Begini penjelasan dan imbauan yang diberikan Kementerian Kesehatan kepada masyarakat yang hendak menjalani mudik lebaran 2022.
Penjelasan dari Kemenkes
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, melakukan vaksinasi booster sebelum atau saat melakukan perjalan mudik tidak berbahaya.
Namun, ketika kita melakukan perjalanan mudik, aktivitas fisik dapat menyita banyak energi kita sehingga kita lebih mudah lelah.
Selain itu, faktor efek samping dari vaksinasi booster juga dapat membuat perjalanan masyarakat saat mudik akan terganggu.
Baca Juga: 6 Penyebab Mabuk Perjalanan saat Mudik, Salah Satunya karena Main HP
Seperti yang teman-teman ketahui, setiap momen mudik lebaran, lalu lintas utama yang kita lewati akan padat dan macet.
Meskipun kita hanya menjadi penumpang, macet juga dapat melelahkan tubuh kita.
Sebab, saat kita berada di dalam perjalanan, kita tidak banyak melakukan aktivitas fisik, sehingga tubuh akan pegal, lelah, dan tidak bugar.
Memang, antibodi yang terbentuk setelah melakukan vaksinasi booster memerlukan waktu untuk dapat memproteksi tubuh secara maksimal.
Nadia menyarankan untuk melakukan vaksinasi booster minimal tujuh hari sebelum melakukan perjalanan mudik agar kondisi tubuh dalam keadaan fit.
Menurut Ibu Nadia, antibodi membutuhkan waktu untuk terbentuk sebagai proteksi kira-kira 7-14 hari, pada saat itulah vaksin menimbulkan perlidungan yang maksimal.
Meskipun melakukan vaksinasi booster saat mudik diperbolehkan, namun tetap memiliki beberapa risiko yang harus dipertimbangkan.
Risiko Vaksinasi Booster Ketika Mudik
Berikut ini adalah risiko yang harus dipertimbangkan oleh pemudik yang akan melakukan vaksinasi booster ketika mudik:
Baca Juga: Ingin Mudik Gratis untuk Wilayah Jawa Timur? Begini Cara Daftarnya
1. Antibodi belum terbentuk
Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan vaksin booster jauh-jauh hari sebelum keberangkatan mudik.
Hal itu disarankan karena antibodi mulai terbentuk pada 1 sampai 2 minggu pasca vaksinasi booster.
Sehingga, jika pemudik sudah melakukan vaksin jauh-jauh hari maka antibodi yang ada di dalam tubuh akan jauh lebih optimal.
2. Menghindari antrean menumpuk
Pemerintah menyediakan pos-pos layanan vaksinasi booster di beberapa titik jalur mudik untuk mempermudah pemudik melakukan vaksinasi.
Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
Ini berarti akan ada pemudik yang rela mengantre pada saat perjalanan mudik untuk mendapatkan vaksin booster.
Jika antrean panjang karena jumlah pemudik lebih banyak daripada pos pelayanan vaksin booster, maka perjalanan mudik akan terganggu dan kurangnya kesadaran jaga jarak.
3. Risiko KIPI
Risiko menderita Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping dapat terjadi ketika melakukan vaksinasi booster kala perjalanan mudik.
KIPI yang ringan dapat diredakan dengan minum pereda nyeri seperti paracetamol, namun ada juga kriteria KIPI yang memperlukan perawatan di rumah sakit.
(Penulis: Taufieq Renaldi Arfiansyah)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR