Kolom abu berwarna putih hingga kehitaman juga teramati selama periode tersebut dengan ketinggian mencapai 2.000 m dari puncak.
Berdasarkan pengamatan, di periode yang sama juga terekam adanya 21 gempa letusan, 155 gempa hembusan, 121 gempa low frequency, 17 gempa vulkanik dangkal, 38 gempa vulkanik dalam, dan beberapa gempa yang lain.
Peningkatan aktivitas ini membuat khawatir karena Gunung Anak Krakatau ini berada di jalur pelayaran dari Jawa menuju Sumatra.
Namun, hingga kini disebut jalur pelayaran masih terbilang aman untuk dilalui.
Meski begitu pengamatan tetap terus dilakukan bila saja terjadi aktivitas baru yang membahayakan.
Mengenal Gunung Anak Krakatau
Aktivitas dari Gunung Anak Krakatau ini memang cukup menarik banyak perhatian, karena sejarah letusan yang pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Berstatus Waspada, Gunung Anak Krakatau Tiga Kali Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 2 Kilometer
Letusan dari gunung ini memberikan akibat yang sangat besar hingga memakan banyak korban jiwa.
Gunung Anak Krakatau pernah mengalami letusan terbesar pada tahun 1883 dengan level 6 skala Volcanic Explosivity Index (VEI).
Bahkan letusan itu disebut memiliki kekuatan 21.574 kali daya ledakan bom atom yang menyerang Hiroshima pada tahun 1945.
Dari letusan dahsyat itu ada 36.417 orang meninggal dan hilang akibat terseret arus.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR