Di daerah dengan kelembapan udara yang tinggi, suhu panas di siang hari tidak langsung turun menjadi dingin ketika malam hari.
Sementara itu, gurun yang kelembapan udaranya sangat rendah, suhu udara di siang hari dan malam hari bisa berubah secara cepat.
Adaptasi Pintar Hewan di Gurun
Akibat perubahan suhu yang cepat dan drastis dalam satu hari, hanya ada hewan-hewan tertentu yang bisa beradaptasi dengan baik di wilayah gurun.
Hewan reptil adalah jenis hewan yang paling mudah ditemukan di gurun. Reptil memiliki kemampuan beradaptasi dengan cepat dengan suhu udara.
Ini karena hewan reptil adalah eksoterm, atau berdarah dingin. Hewan berdarah dingin mempunyai kemampuan mengubah suhu tubuhnya.
Artinya, ketika suhu lingkungan tinggi, maka suhu tubuhnya ikut meningkat. Sebaliknya, ketika suhu lingkungan rendah, maka suhu tubuh hewan tersebut menjadi turun.
Baca Juga: Tahan terhadap Suhu Panas di Wilayah Gurun, Inilah Cara yang Digunakan Hewan-Hewan Ini
Dengan kemampuan adaptasi seperti ini, hewan-hewan di gurun biasanya melakukan hibernasi dan estivasi.
Hibernasi untuk bertahan hidup di udara dingin, estivasi bertahan hidup di suhu panas.
Contoh reptil yang bisa kamu temukan di wilayah gurun adalah ular derik. Ular derik hidup di habitat yang kering juga memiliki kemampuan untuk menyimpan cadangan air.
Dilansir dari National Geographic, ular derik dapat menahan lapar dengan satu kali makan dalam setahun.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR