Bobo.id - Berburu takjil menjelang buka puasa memang menyenangkan. Banyak sekali produk takjil yang dijual.
Namun, teman-teman tidak boleh sembarangan dalam membeli dan memakan takjil, ya.
Dilansir dari Kompas (27/04/2022), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan banyak makanan takjil yang mengandung boraks.
Boraks adalah salah satu zat kimia yang tidak boleh digunakan dalam campuran makanan. Boraks memiliki nama lain natrium tetraborat dan sodium tetraborat. Zat pengawet ini juga dikenal di masyarakat dengan nama ‘bleng’.
Dalam dunia industri, boraks memiliki banyak sekali kegunaan. Umumnya boraks digunakan untuk membuat campuran detergen, pelapis gigi buatan, plastik, cairan antiseptik luka, pembasmi serangga, salep kulit, dan pengawet kayu.
Pengamatan BPOM terhadap takjil yang mengandung boraks ini dilakukan sejak tanggal 28 Maret 2022 dan tetap akan dilakukan hingga tanggal 6 Mei 2022.
Makanan takjil yang dikumpulkan BPOM ini berasal dari skala industri rumahan, pasar tradisional, penjual parsel, hingga takjil yang dijajakan di pinggir jalan.
Selain boraks, BPOM juga menemukan zat formalin dan rhodamin pada sebagian makanan takjil yang laris pembeli.
Dengan adanya laporan makanan takjil mengandung bahan kimia berbahaya, BPOM meminta masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli takjil.
Baca Juga: 5 Jajanan Sehat untuk Anak-Anak Atas Saran BPOM
Ciri Makanan Mengandung Boraks
Perhatikan ciri-ciri umum makanan yang mengandung boraks berikut ini:
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | WebMD,Healthline,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR