Bobo.id - Teman-teman harus selalu menjaga kesehatan, sebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) semakin meningkat seiring waktu.
Perlu diketahui, DBD adalah penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes albopictus dan Aedes aegypti.
Dilansir Kompas (29/04/2022), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan meningkatnya kasus DBD pada di 477 kabupaten/kota di Indonesia.
Disebutkan bahwa penyakit DBD semakin meningkat seiring dengan perubahan iklim. Bagaimana bisa?
Ternyata memang benar, perubahan iklim juga berdampak buruk pada naiknya kasus DBD di seluruh dunia, teman-teman.
Ada empat alasan kenapa kasus DBD bisa meningkat sebagai dampak perubahan iklim, yakni:
1. Curah hujan tinggi
Perubahan iklim bisa menyebabkan curah hujan tinggi dan musim hujan berkepanjangan.
Nah, Kondisi ini sangat ideal untuk nyamuk penyebab DBD berkembang biak karena semakin banyak kubangan, rawa menjadi lebih payau, kolam, pot, atau wadah bekas di luar rumah digenangi air hujan.
Baca Juga: Sudah Harus Dibawa ke Rumah Sakit, Ini 7 Gejala Demam Berdarah pada Anak yang Sudah Parah
Maka, semakin banyak pilihan tempat bagi nyamuk DBD berkembang biak dan meningkatkan populasi nyamuk tersebut.
2. Suhu udara meningkat
Perubakan iklim yang disebabkan pemanasan global dapat meningkatkan laju perkembangan virus dan mempercepat laju perkembangan nyamuk penyebab DBD.
Perkembangan virus dengue pada nyamuk penyebab DBD di suhu 28 derajat Celsius lebih tinggi dibandingkan pada suhu 23 derajat Celsius.
3. Kelembapan udara tinggi
Perubahan iklim bisa memengauhi curah hujan tinggi yang menyebabkan lingkungan menjadi lebih lembap.
Dengan tingkat kelembapan tinggi, nyamuk penyebab DBD cenderung lebih aktif dan sering menggigit.
Kasus DBD akan meningkat di daerah yag memiliki kelembapan tinggi, lo, teman-teman.
4. Peningkatan tutupan lahan
Baca Juga: Gejala DBD pada Anak yang Harus Diwaspadai Agar Tidak Telat Penanganan
Tutupan lahan adalah mengurangi daya serap tanah secara alami karena adanya pembangunan.
Contoh tutupan lahan adalah pembangunan gedung, rumah, dan jalan.
Nah, peningkatan tutupan lahan dapat meningkatkan suhu udara menjadi lebih panas.
Suhu udara yang hangat bisa meningkatkan risiko infeksi dan penularan DBD.
Oleh sebab itu, penyakit DBD atau dengue rawan menyerang di wilayah perkotaan padat penduduk.
DBD ini bisa menyerang setiap orang, terutama anak-anak usia antara 1–15 tahun.
Maka, ada baiknya teman-teman melakukan langkah-langkah pencegahan untuk melindungi diri dari penyakit DBD yang menular ini.
Langkah pencegahan DBD bisa dengan menutup wadah air, mengosongkan wadah air jika tergenang, hingga menggunakan lotion antinyamuk.
Yuk, kita jaga kesehatan bersama-sama!
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Healthline,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR