Bobo.id - Pernahkah teman-teman naik wahana roller coaster?
Jika pernah, berarti teman-teman pernah merasakan sensasi memutarbalikkan tubuh walau hanya sekejap.
Berada dalam posisi bergelantungan atau terbalik, memang bukan posisi alamiah manusia yang terbatasi gravitasi.
Ketika kita terlalu lama ada di posisi terbalik, kita akan mengalami sensasi pusing pada kepala kita.
Namun, ternyata ada hewan yang justru menikmatinya, lo.
Tepat sekali, hewan itu adalah kelelawar. Kelelawar menjadi satu-satunya mamalia yang mampu untuk terbang.
Selain itu, hewan malam atau nokturnal ini lebih nyaman tidur atau beristirahat dalam posisi terbalik.
Kok Bisa Tidur Terbalik?
Tahukah teman-teman, tubuh ramping kelelawar bisa membuatnya begitu nyaman melawan gravitasi saat tidur.
Baca Juga: Bisa Mendengar Suara Lebih Baik dari Kelelawar, Ngengat Jadi Hewan dengan Pendengaran Terbaik
Seperti dilansir National Geographic, dua jenis kelelawar terbesar di dunia yaitu Black Flying Fox di Australia dan Goden-crowned Flying Fox di Filipina, hanya berbobot sampai 1,1 kg.
Bayangkan saja, yang terbesar saja hanya 1,1 kg. Bagaimana dengan yang terkecil, ya.
Bukan cuma beratnya saja yang ringan, namun komposisi tubuhnya juga sangat ramping.
Berbeda dengan tubuh kita yang 2/3 nya terdiri dari cairan, komposisi cairan seperti darah dalam tubuh kelelawar tidak begitu banyak.
Jadi, sekalipun kelelawar jungkir balik, peredaran darahnya tidak akan terganggu dengan pergerakan itu.
Lebih Mudah Terbang dan Lepas Landas
Kelelawar dan burung memang sama-sama dapat terbang, namun cara keduanya terbang cukup berbeda.
Tidak seperti burung, kelelawar akan lebih mudah untuk melepaskan ranting yang dicengkeramnya.
Ketika kelelawar tidur terbalik, agar dapat terbang, kelelawar akan menjatuhkan tubuhnya terlebih dahulu sekitar satu meter, kemudian terbang secara perlahan.
Baca Juga: Benarkah Kelelawar Tidak Bisa Melihat dengan Baik? Inilah Mitos dan Fakta Seputar Kelelawar
Meski begitu, kebanyakan mamalia terbang ini tidak bisa lepas landas dari tanah, lantaran membutuhkan otot dan energi yang sangat kuat.
Nah, alih-alih berlari dan melompat seperti burung, kelelawar hanya menggunakan otot yang telah disesuaikan untuk menghasilkan energi lalu terbang.
Dijelaskan para peneliti di Brown University, kelelawar memiliki tendon yang sangat fleksibel dan terhubung ke tulang bisep serta trisep.
Ini membuat posisi terbalik justru lebih memudahkan kelelawar dalam memulai aktivitas terbang.
Posisi Rileks
Tidak seperti hewan lainnya, kelelawar ternyata justru lebih nyaman ketika ada di posisi terbalik, lo.
Penelitian yang dilakukan oleh D.J. Howell dan Joseph Pylka pada tahun 1977 menemukan bahwa fremur atau tulang paha kelelawar, tidak cukup baik mengatasi tekanan.
Maka, cara kelelawar tidur bergantung secara terbalik, lebih memudahkan kelelawar daripada posisi berdiri atau duduk.
Tendon kelelawar juga dirancang dengan sempurna untuk digantung terbalik. Bagian tendon itu tetap rileks sehingga tidak membuat kelelawar tegang.
Baca Juga: Jadi Satu-satunya Mamalia yang Bisa Terbang, Ini 4 Fakta Unik tentang Kelelawar
Ini akan membuat kelelawar dapat menghemat energinya.
Menghindari Predator
Selain memudahkan kelelawar dalam terbang, ternyata posisi terbalik kelelawar ini digunakan untuk menghindari predator.
Baginya, bergantung dengan terbalik adalah cara terbaik untuk bersembunyi dari predatornya di siang hari.
Uniknya, saat kelelawar merasakan ada bahaya, mereka akan melepaskan ranting pohon dan terbang menghilang dalam sekejap dan bersembunyi di tempat terpencil.
Kebiasaan kelelawar tidur terbalik juga membantu mereka tetap aman dari pemangsa ketika berhibernasi, atau membesarkan anak-anaknya.
Sebab, di area yang tinggi, misalnya di langit-langit gua dan pepohonan, jarang ada hewan yang bisa menjangkau mereka.
Nah, itulah alasan kelelawar senang tidur terbalik. Menarik, ya.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,national geographic |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR