Pada penelitian yang melibatkan enam orang dehidrasi, terpapar sinar matahari, dan setelah olahraga itu menunjukkan kalau suhu air minum ini memiliki pengaruh.
Ketika minum air hangat dan air dingin, terdapat perbedaan produksi keringatnya.
Ternyata air yang berasal dari keran (16 derajat celcius) paling efektif untuk mengembalikan hidrasi para peserta.
Ketika meminumnya, kita tidak berkeringat banyak dan lebih mudah untuk minum dibandingkan dengan air hangat.
Ini berarti minum air dingin saat cuaca panas terbukti dapat membantu seseorang mengembalikan cairan tubuhnya.
Namun ingat, air dingin, ya. Bukan air es apalagi es krim.
Risiko Jika Minum Air Dingin
Baca Juga: Mencapai 36 Derajat Celcius, Ini Alasan Mengapa Akhir-Akhir Ini Suhu Udara Semakin Panas
Walaupun dapat mengembalikan cairan tubuh, air dingin ternyata juga bisa menimbulkan dampak buruk, lo.
Ini terjadi kalau teman-teman meminumnya terlalu banyak dan terlalu sering.
Walaupun sedang sangat haus, ada baiknya teman-teman memperhatikan suhu air yang akan diminum.
Pasalnya, minum air yang terlalu dingin seperti air es bisa menyakiti gusi atau sistem pencernaan.
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR