Bobo.id - Jika teman-teman perhatikan, rambut manusia ini ada berbagai macam warna, lo.
Ada orang yang rambutnya hitam, cokelat, merah, atau pirang. Biasanya warna rambut juga dipengaruhi oleh ras manusia, apakah ia Asia, Kaukasia, atau Negroid.
Namun, selain ditentukan genetika ras, apakah ada hal lain yang menyebabkan perbedaan warna rambut manusia, ya? Untuk mengetahuinya, kita bisa menyimak penjelasannya berikut ini.
Penyebab Perbedaan Warna Rambut Manusia
1. Warna Rambut Ditentukan oleh Jumlah Pigmen
Warna rambut manusia ditentukan oleh jumlah pigmen (zat warna) yang disebut melanin di rambut.
Melanin ini dibagi menjadi eumelanin dan feomelanin, sehingga membuat warna rambut setiap orang bisa berbeda-beda.
- Warna rambut hitam artinya kelebihan zat warna eumelanin.
- Warna rambut cokelat artinya zat warna eumelaninnya sedang.
Baca Juga: Melindungi Kulit Setiap Mamalia, Apa Perbedaan Bulu, Wol, dan Rambut?
- Warna rambut pirang artinya kekurangan zat warna eumelanin.
- Warna rambut merah artinya kelebihan zat warna feomelanin.
2. Kompleksitas Genetik
Kompleksitas genetik atau kerumitan genetik seseorang juga dapat memengaruhi warna rambutnya.
Hal ini berkaitan dengan gen dominan atau resesif yang dibawa orang tuanya.
Seorang anak bisa mewarisi dua gen dari pihak ayah dan ibu, sehingga bisa menentukan tampilan fisiknya.
Sehingga, misalkan gen rambut hitam dari ayah dan gen rambut pirang dari ibu, maka anaknya bisa saja berambut hitam, pirang, atau cokelat.
3. Reseptor Melanocortin 1
Reseptor melanocortin 1 adalah penerima sinyal kimia hormon dalam tubuh yang menghasilkan melanosit, yaitu sel penghasil melanin.
Baca Juga: Melindungi Kulit Setiap Mamalia, Apa Perbedaan Bulu, Wol, dan Rambut?
Jika tubuh kita aktif menghasilkan melanosit, maka zat warna pada rambut lebih banyak menghasilkan eumelanin.
Namun kebalikannya, jika tidak aktif, maka zat warna pada rambut lebih banyak menghasilkan feomelanin.
Oleh karena itu, orang yang banyak menghasilkan melanosit mempunyai warna rambut hitam atau cokelat.
Sedangkan, orang yang tidak menghasilkan melanosit akan berwarna rambut merah, pirang, atau pirang stroberi.
Selain itu, jika seseorang mewarisi dua genetik kuat dari orang tua yang tidak aktif menghasilkan melanosit, warna rambutnya akan berwarna sangat merah.
Selain itu, mereka akan memiliki ciri fisik mempunyai bintik-bintik cokelat di sekitar mata (freckles) dan mata cokelat.
Dampak Mempunyai Rambut Berwarna Merah
Manusia yang mempunyai warna rambut merah hanya ada 1,4 persen di seluruh dunia.
Selain itu, karena kekurangan melanin, orang yang mempunyai rambut berwarna merah mempunyai sejumlah kerugian, yaitu:
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ini 14 Fakta Menarik Rambut, Salah Satunya Lebih Kuat dari Tembaga
- Lebih mudah terkena kanker kulit
- Lebih mudah terkena parkinson (penyakit saraf)
- Lebih mudah merasakan nyeri
- Kebal pada anestesi (obat penghilang rasa sakit)
- Lebih mudah terkena endometriosis (gangguan pada uterus)
Bagaimana dengan Orang yang Mempunyai Warna Rambut Abu-Abu?
Jika ada orang yang mempunyai warna rambut abu-abu, itu berarti mereka sedang mengalami penuaan.
Karena, seiring bertambahnya usia, sel-sel pigmen yang menghasilkan melanin berhenti diproduksi.
Sehingga, warna asli rambut kita berubah menjadi abu-abu atau putih. Selain usia, berubahnya rambut menjadi abu-abu atau putih juga disebabkan asupan protein tubuh.
Baca Juga: Memicu Infeksi Kulit Kepala, Ini Alasan Kita Tak Boleh Tidur Saat Rambut Masih Basah
Jika teman-teman kekurangan atau kelebihan protein, maka rambut berubah jadi abu-abu lebih cepat.
Sedangkan, jika jumlah protein dalam tubuh seimbang, maka perubahan warna rambut karena penuaan tidak cepat terjadi.
Nah, itulah penyebab kenapa setiap orang bisa mempunyai warna rambut yang berbeda-beda, ada yang hitam, cokelat, pirang, atau merah.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Inverse,Medium.com,Sciencing |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR