Bobo.id - Gelombang panas yang terjadi akan membuat sebagian teman-teman kesulitan mendapatkan roti dan mi instan.
Kok, bisa harga roti dan mi instan naik akibat gelombang panas?
Sebab, negara produsen gandum yang biasanya mengirim gandum ke Indonesia akan berhenti mengirim di tahun ini, lo.
India adalah salah satu negara pemasok gandum bagi Indonesia.
Nah, kita tahu bahwa gandum adalah bahan untuk membuat tepung terigu yang dijadikan beragam produk lainnya, paling banyak adalah roti dan mi instan.
Akibat gelombang panas yang melanda India, maka produksi gandum di sana juga terganggu, teman-teman.
Gandum tidak tumbuh dengan baik, sehingga hasil panen gandum tidak memuaskan.
Oleh sebab itu, India tidak bisa mengirim produk gandumnya pada negara lain, termasuk Indonesia.
Padahal, minggu ini India ingin melakukan ekspor gandum sebesar 10 juta ton untuk 2022
Baca Juga: Ingin Berendam Air Dingin saat Cuaca Panas? Ketahui Risikonya untuk Tubuh
India tercatat sebagai produsen gandum terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok, dengan total produksi sebanyak 107,5 juta ton.
Sayangnya, adanya gelombang panas ini menyebabkan produksi gandum menurun.
Dampak bagi Indonesia
Akibat larangan ekspor gandum dari dari India, Indonesia menghadapi ancaman perubahan pangan, teman-teman.
Sebab, Indonesia tiap tahun mengimpor 11,7 juta ton gandum setiap tahunnya.
Bahkan, tahun ini Indonesia berencana impor lebih banyak gandum daripada dari tahun lalu.
Jadi, jika India tidak bisa mengirim gandum, maka kita juga akan terkena dampaknya.
Masyarakat Indonesia banyak yang menyukai produk gandum yang diolah menjadi tepung terigu.
Dari tepung terigu, maka kita akan mendapat beragam produk olahan.
Baca Juga: Kenalan dengan Tanaman Hotong, 'Gandum' Asli Indonesia dari Maluku
Contohnya adalah roti dan mi instan, yang menjadi makanan kegemaran masyarakat Indonesia.
Nah, itulah kenapa harga roti dan mi instan akan naik akibat gelombang panas, teman-teman.
Naiknya harga gandum bukan cuma terjadi di Indonesia saja, lo.
Harga gandum di seluruh dunia akan naik karena produksi gandum menjadi lebih sedikit akibat gelombang panas.
Cara Mengakali
Gandum adalah sumber karbohidrat yang baik. Namun, karena dunia sedang mengalami krisis gandum, maka kita bisa mencari makanan pengganti sebagai sumber karbohidrat lain.
Contoh makanan sumber karbohidrat yang lebih terjangkau adalah umbi-umbian, jagung, sagu, buah-buahan, dan biji-bijian.
Banyak sekali jenis umbi-umbian di Indonesia, ada ubi jalar, ubi ungu, ubi kayu (singkong/ketela pohon), kentang,
Jadi, meskipun harga roti dan mi instan terancam naik, kita masih bisa menikmati makanan sumber karbohidrat lain yang lebih sehat dan terjangkau, ya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | CNBC,BBC,Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR