Bobo.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau adanya bibit siklon tropis di Samudra Hindia barat daya Banten.
Bibit siklon adalah suatu kumpulan embusan awan dari berbagai daerah di daerah garis Khatulistiwa yang berputar cepat dan berpotensi menyebabkan badai yang disertai dengan hujan yang lebat.
Nah, BMKG ini menemukan bibit siklon yang berada di 12,8 derajat Lintang Selatan dan 103,4 derajat Bujur Timur.
Bibit siklon ini berembus dengan cepat, teman-teman.
Inilah yang membuat warga di sejumlah wilayah di Indonesia menjadi resah dengan dampak bibit siklon.
Diketahui, bibit siklon ini berembus dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1007.8 mb.
Knot ini adalah satuan untuk kecepatan embusan angin, sedangkan mb (milibar) adalah satuan tekanan udara, ya, teman-teman.
BMKG pun mengamati bibit siklon dari satelit juga.
Dari pengamatan satelit, BMKG menemukan adanya peningkatan aktivitas awan.
Baca Juga: Mengapa di Indonesia Masih Sering Turun Hujan Meski Sudah Masuk Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG
BMKG juga menemukan adanya pergerakan awal terpusat di lapisan permukaan hingga lapisan menengah atmosfer dengan tekanan udara yang tinggi.
Kondisi lingkungan di sekitar bibit siklon ini adalah bersuhu hangat (28-29 derajat Celcius), pusaran awan sedang, kelembapan tinggi, dan adanya selisih perbedaan suhu di lapisan atas awan dan lapisan permukaan air laut.
Nah, bibit siklon ini dilaporkan bergerak ke arah tenggara, teman-teman.
Lalu, apa dampak bibit siklon bagi cuaca di Indonesia, ya?
Dampak Bibit Siklon pada Cuaca Indonesia
Bibit siklon berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan.
Beberapa wilayah akan mengalami hujan sedang hingga lebat, seperti provinsi Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Sementara itu, angin kencang dengan kecepatan lebih dari 25 knot mungkin terjadi di wilayah provinsi Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
Bibit siklon ini turut berpengaruh terhadap tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan Indonesia.
Baca Juga: Tak Ada Matahari, Kenapa Suhu di Malam Hari Masih Panas? BMKG Beri Jawaban
Gelombang setinggi 1,25-2,5 meter mungkin terjadi di Selat Sunda bagian utara.
Sementara itu, bibit siklon juga bisa menyebabkan gelombang tinggi 2,5-4 meter di Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa Barat.
Gelombang tinggi yang terjadi akibat bibit siklon juga mungkin akan terjadi perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, serta perairan selatan Banten dan Jawa Barat.
Oleh sebab itu, sebaiknya teman-teman menyiapkan payung atau jas hujan ketika beraktivitas di luar rumah, ya.
Sebab, adanya bibit siklon di wilayah Indonesia ini menyebabkan perubahan cuaca yang tidak menentu.
Terlebih jika teman-teman tinggal di wilayah yang disebutkan di atas.
Selain itu, banyak orang yang sakit saat cuaca tak menentu.
Teman-teman juga harus menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh, ya.
Selalu waspada, ya, teman-teman!
Baca Lagi |
Dampak Bibit Siklon pada Cuaca di Indonesia (halaman 2). |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | BMKG,Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR