Bobo.id - Setiap kita bertamasya ke pantai, kita akan melihat ombak bergulung saling mengejar satu sama lain.
Tinggi dan besarnya ombak juga tidak menentu. Kadang bisa menjadi besar, kadang terlihat pendek dan aman didekati.
Ombak tinggi biasanya dijauhi karena bisa membahayakan orang di sekitarnya. Tahukah kamu, ternyata tinggi ombak di suatu tempat bisa mencapai titik puncaknya, lo.
Ombak tinggi tersebut bahkan bisa mengalahkan ketinggian salah satu gedung pencakar langi di New York. Di manakah terjadinya dan apa penyebabnya? Yuk, cari tahu!
Ombak Tertinggi di Dunia
Dilansir dari Livescience, ombak tertinggi di dunia yang pernah terekam oleh manusia terjadi di pantai selatan Alaska, khususnya di Teluk Lithuya.
Ombak tersebut terbentuk karena guncangan gempa berkekuatan 8,3 SR, yang memicu tsunami dan menjatuhkan 5 korban.
Ombak yang terjadi di pantai selatan Alaska ini mencapai ketinggian maksimalnya, yaitu sekitar 1.719 kaki atau 524 meter di atas permukaan laut.
Tahukah kamu, ketinggian tersebut berhasil mengalahkan ketinggian Empire State Building di New York, yang tingginya 1.454 kaki atau 443 meter.
Baca Juga: Awas Bisa Berbahaya! Segera Menepi Kalau Ada Rip Current di Pantai, Ini Penjelasannya
Menurut Fritz, seorang peneliti utama yang menulis sebuah penelitian di Jurnal Pure and Applied Geophysics, ombak membutuhkan ketinggian sekitar 150 meter, untuk bisa meratakan pepohonan.
Jika ketinggian lebih dari itu, maka kerusakan besar di daratan yang diserangnya tentu saja akan terjadi.
Cara Terbentuknya Ombak menjadi Tsunami
Dilansir dari Livescience, Wayne Presnell, seorang ahli meteorologi National Oceanic and Atmospheric Administration's National Weather Service Marine and Coastal Services Branch menjelaskan tentang bagaimana ombak terjadi.
Presnell mengatakan pembentuk utama terjadinya ombak adalah angin.
Kecepatan dan durasi angin membantu memengaruhi ukuran dan frekuensi gelombang laut, atau ombak.
Ombak atau gelombang laut sebenarnya bergerak dengan kecepatan mencapai 805 kilometer per jam.
Lalu, masih bersumber dari Livescience, tsunami adalah serangkaian gelombang ombak besar, yang keluar karena gempa bumi, letusan gunung berapi, tanah longsor, atau ledakan di bawah laut.
Sementara menurut National Geographic, tsunami yaitu serangkaian gelombang laut yang mengirimkan gelombang air, yang rata-rata ketinggiannya mencapai lebih dari 30,5 meter.
Baca Juga: Bisa Terlihat Indah Sekaligus Berbahaya, Ternyata Beginilah Cara Ombak Terbentuk
Nah, gelombang tsunami ini dapat terjadi jika secara alami terjadi gempa bumi besar di bawah laut, yang pusatnya terletak di batas lempeng tektonik.
Ketika dasar laut di batas lempeng mengalami naik-turun akibat gempa, maka air di atasnya akan membentuk gelombang-gelombang besar.
Faktanya, sekitar 80 persen tsunami terjadi di 'Cincin Api' Samudra Pasifik.
Cincin Api adalah sebuah jalur berbentuk tapal atau sepatu kuda yang terdiri dari lebih dari 450 gunung berapi di tepi Samudra Pasifik.
Di wilayah Cincin Api ini, aktivitas geologisnya termasuk tinggi, sehingga pergeseran tektonik sering mengakibatkan gempa dan aktivitas gunung berapi.
Jadi, alasan mengapa gempa bumi dapat memicu terjadinya gelombang tsunami adalah karena pergerakan lempeng di bawah laut menyebabkan gelombang laut besar terbentuk.
----
Kuis! |
Apakah pembentuk utama terjadinya ombak? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penjelasan Lengkap Sifat Stratifikasi Sosial: Starfikasi Sosial Terbuka, Tertutup, dan Campuran
Source | : | livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR