Bobo.id - Saat kita membaca berita dan peringatan gempa bumi dari laman resmi BMKG, terdapat keterangan 'berpotensi tsunami'.
Tahukah kamu, mengapa gempa bumi dapat memicu terjadinya gelombang tsunami? Sebelum mencari tahu jawabannya, mari kita simak penjelasan tentang tsunami terlebih dahulu.
Apa Itu Tsunami?
Dilansir dari Livescience, Wayne Presnell, seorang ahli meteorologi National Oceanic and Atmospheric Administration's National Weather Service Marine and Coastal Services Branch menjelaskan tentang bagaimana ombak terjadi.
Presnell mengatakan pembentuk utama terjadinya ombak adalah angin. Kecepatan dan durasi angin membantu memengaruhi ukuran dan frekuensi gelombang laut, atau ombak.
Ombak atau gelombang laut sebenarnya bergerak dengan kecepatan mencapai 805 kilometer per jam.
Lalu, masih bersumber dari Livescience, tsunami adalah serangkaian gelombang ombak besar, yang keluar karena gempa bumi, letusan gunung berapi, tanah longsor, atau ledakan di bawah laut.
Sementara menurut National Geographic, tsunami yaitu serangkaian gelombang laut yang mengirimkan gelombang air, yang rata-rata ketinggiannya mencapai lebih dari 30,5 meter.
Nah, gelombang tsunami ini dapat terjadi jika secara alami terjadi gempa bumi besar di bawah laut, yang pusatnya terletak di batas lempeng tektonik.
Baca Juga: Mengapa Langit di Siang Hari Berwarna Biru? Ini Penjelasannya
Ketika dasar laut di batas lempeng mengalami naik-turun akibat gempa, maka air di atasnya akan membentuk gelombang-gelombang besar.
Faktanya, sekitar 80 persen tsunami terjadi di 'Cincin Api' Samudra Pasifik.
Cincin Api adalah sebuah jalur berbentuk tapal atau sepatu kuda yang terdiri dari lebih dari 450 gunung berapi di tepi Samudra Pasifik.
Di wilayah Cincin Api ini, aktivitas geologisnya termasuk tinggi, sehingga pergeseran tektonik sering mengakibatkan gempa dan aktivitas gunung berapi.
Jadi, alasan mengapa gempa bumi dapat memicu terjadinya gelombang tsunami adalah karena pergerakan lempeng di bawah laut menyebabkan gelombang laut besar terbentuk.
Ini seperti saat kamu menuangkan air di dalam gelas, kemudian goyangkan dasar gelasnya, maka air di dalam gelas bisa ikut bergoyang.
Gelombang Laut Terbesar dalam Sejarah
Gelombang laut yang kuat diketahui juga terjadi karena adanya gempa bumi bawah laut hingga tanah longsor.
Jika sudah terjadi gelombang laut yang jauh lebih besar dari ukuran umunya, ombak akan berbahaya.
Baca Juga: Mengapa Hewan Bisa Punah karena Pemanasan Global? Ini Hubungan Keduanya
Berikut ini contoh dari gelombang laut terbesar yang pernah dicatat oleh sejarah.
1. Tsunami Jepang
Pada tahun 1700, tsunami misterius menyapu wilayah beberapa desa di pantai timur Jepang.
Gelombang air yang tingginya mencapai 12 kaki atau 3,6 meter ini bisa menyebabkan kehancuran di berbagai aspek.
Mulai dari membanjiri sawah, menghanyutkan bangunan, merusak gubuk nelayan, dan sebagainya.
2. Tsunami Sisilia
8.000 tahun yang lalu, sebuah gunung berapi di Sisilia mengalami longsor hingga memengaruhi ombak laut.
Longsoran yang bergerak dengan kecepatan 321 kilometer per jam ini menyebabkan tsunami dahsyat yang menyebar di lautan Mediterania.
Peristiwa ini dicatat dalam catatan geologis, yang tinggi gelombangnya lebih dari gedung 10 lantai.
Kuis! |
Ada berapa gunung berapi di wilayah Cincin Api Samudra Pasifik? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Livescience,National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR