Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa hari ini, 10 Juni 2022, masyarakat Indonesia memperingati Hari Media Sosial, lo.
Dengan adanya perayaan Hari Media Sosial ini, individu, public figure, maupun pelaku usaha dapat menyampaikan berbagai inspirasi dan hal positif di media sosial.
Dikutip dari laman resmi Hari Media Sosial, "Hari Media Sosial adalah hari berbagi hal-hal positif, pesan-pesan kebaikan dan inspirasi bersama teman-teman, keluarga dan bahkan pelanggan Anda".
Lalu, siapakah pencetus dan sejarah Hari Media Sosial ini? Yuk, simak penjelasannya di sini!
Sejarah Hari Media Sosial
Dilansir dari Kompas.com, Hari Media Sosial di Indonesia pertama kali diperingati dan digagas pada 10 Juni 2015.
Hari tersebut lahir dari anggapan bahwa masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kesadaran dan edukasinya dalam bermedia sosial.
Sehingga, segala sesuatu yang dilakukan melalui media sosial dapat memberikan pengaruh positif bagi banyak orang.
Pencetus dari Hari Media Sosial adalah Handi Irawan D yang merupakan seorang pengusaha asal Indonesia.
Baca Juga: Apa Arti Kata Salty yang Sering Dipakai di Media Sosial? Ini Penjelasannya
Bapak Handi Irawan D, dikenal sebagai salah satu content and knowledge based speaker terbaik di Indonesia.
Selain menginisiasi Hari Media Sosial, sebelumnya bapak Handi telah sukses dengan Top Brand Award, Hari Marketing Indonesia dan Hari Pelanggan Nasional.
Bagi masyarakat yang ingin ikut memeriahkan Hari Media Sosial juga dapat memberikan tagar #HariMediaSosial melalui postingan di akun media sosial.
Hindari Perilaku Kecanduan Media Sosial
Teman-teman, dengan kemudahan akses yang kita rasakan saat ini, kita bisa menggunakan media sosial dengan mudah.
Namun, karena terlalu mudah, sebagian orang menjadi memiliki ciri perilaku kecanduan media sosial.
Kecanduan, berarti ketagihan akan sesuatu hingga menjadi ketergantungan. Sedangkan kecanduan media sosial artinya seseorang menjadi ketergantungan dengan media sosial.
Berikut ini beberapa ciri kecanduan media sosial yang harus kita hindari.
1. Ponsel adalah Hal Pertama dan Terakhir yang Dilihat
Baca Juga: Tak Banyak Digunakan, Ini 5 Fitur Rahasia untuk Mempercantik Instagram Story
Mungkin terlihat normal kalau hal terakhir yang kita lakukan sebelum tidur adalah memeriksa ponsel.
Namun, apakah kamu pernah menghitung berapa banyak waktu yang sebenarnya sudah dihabiskan untuk sekadar melihat media sosial?
Kalau kamu merasa sering melakukannya, maka itu adalah tanda awal kamu sudah kecanduan media sosial. Kurangi kegiatan ini perlahan-lahan, ya.
2. Langsung Mengecek Ponsel saat Mendengar Notifikasi
Tahukah kamu? Notifikasi ponsel ternyata punya efek dopamin, yaitu zat kimia yang memberi efek bahagia terhadap otak.
Maka saat mendengar notifikasi, banyak orang merasa seperti mendapatkan hadiah. Menurut sejumlah penelitian, dopamin adalah unsur utama yang ditemukan dalam kebanyakan kasus kecanduan.
Terus-menerus memeriksa notifikasi media sosial juga bisa jadi salah satu pemicu kecanduan seseorang.
3. Merasa Gelisah Ketika Tidak Bisa Mengakses Media Sosial
Apa kamu pernah merasakan sakit perut, gelisah, atau jantung berdegup lebih kencang saat tidak bisa mengakses media sosial?
Keinginan kuat untuk mengambil ponsel dan melihat media sosial setiap 30 menit, misalnya, menandakan kalau kebutuhan terhadap media sosial sudah sangat kuat.
Kegelisahan itu artinya kita perlu mengatur waktu yang dihabiskan untuk melihat layar ponsel dan mengakses media sosial.
(Penulis: Taufieq Renaldi Arfiansyah, Grace Eirin)
----
Kuis! |
Siapa nama pencetus Hari Media Sosial? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR