Pembatasan ekspor juga menyebabkan sulitnya memperoleh bahan pakaian. Karena itulah rakyat Indonesia berusaha membuat pakaian sendiri yang terbuat dari benang goni.
Tak hanya itu, kemiskinan yang sangat luar biasa juga melanda Indonesia. Sebab rakyat Indonesia diwajibkan setor padi dan membayar pajak tinggi pada masa itu.
Kemiskinan yang luar biasa berdampak pada penyakit-penyakit sosial lainnya, seperti gelandangan, pengemis, dan juga kriminalitas.
3. Perubahan Aspek Pendidikan
Kegiatan pendidikan dan pengajaran menurun. Sebagai contoh, gedung sekolah dasar menurun dari 21.500 menjadi 13.500.
Baca Juga: Hasil dari Gerakan Nasionalisme India
Kemudian gedung sekolah lanjutan menurun dari 850 menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan tinggi juga sempat terhenti.
Sementara itu, pengenalan budaya Jepang dilakukan di berbagai sekolah di Indonesia. Bahasa
Indonesia bisa menjadi bahasa pengantar di berbagai sekolah di Indonesia.
Adapun bahasa Jepang menjadi bahasa utama di sekolah-sekolah.
Tradisi budaya Jepang dikenalkan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat rendah.
Para siswa harus digembleng agar bersemangat Jepang (Nippon Seishin). Para pelajar juga harus menyanyikan lagu Kimigayo (lagu kebangsaan Jepang), dan lagu-lagu lain, menghormati bendera Hinomaru, serta melakukan gerak badan (taiso) dan seikerei.
4. Perubahan dalam Aspek Politik
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR