Bobo.id - Indonesia merupakan negara yang memiliki sejarah yang panjang.
Bagaimana tidak? Negara kita ini mengalami masa penjajahan yang panjang, mulai dari penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, Inggris dan Jepang.
Tentunya hal itu menyebabkan berbagai perubahan pada kehidupan masyarakat Indonesia.
Kali ini kita akan belajar mengenai perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Jepang.
Yuk, simak!
Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang
Jepang adalah negara terakhir yang menjajah Indonesia. Pasukan Jepang masuk ke Indonesia mulai 8 Maret 1942.
Pada awalnya masyarakat Nusantara mengira Jepang akan membantu Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
Sayangnya, Jepang justru lama kelamaan menunjukkan sikap diktator. Bahkan Jepang yang menciptakan Romusha atau sistem kerja paksa.
Baca Juga: Mengapa Belanda Membentuk VOC pada Masa Penjajahannya di Indonesia?
Berikut adalah berbagai perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Jepang:
1. Perubahan dalam Aspek Geografi
Pada saat menjajah Indonesia, Jepang juga memiliki misi penting lainnya, yaitu memenangkan Perang Dunia II.
Karena itulah Indonesia dijadikan sebagai salah satu aset Jepang dalam menghadapi tentara sekutu di Perang Dunia II.
Pada saat itu Jepang meminta rakyat Indonesia untuk menanam tanaman jarak.
Tanaman jarak bisa menghasilkan minyak yang akan dipakai Jepang untuk menjalankan mesin perang.
Kesengsaraan pada masa pendudukan Jepang menyebabkan besarnya angka kematian pada masa pendudukan Jepang.
Untuk mendukung Jepang yang sedang berperang, banyak rakyat Indonesia yang melakukan migrasi,
Bahkan tak sedikit rakyat Indonesia yang terpaksa berperang di beberapa negara Asia Tenggara untuk membantu Jepang. Sebagian dari mereka tidak kembali atau tidak diketahui nasibnya.
2. Perubahan dalam Aspek Ekonomi
Sistem ekonomi perang Jepang membawa kemunduran dalam bidang perekonomian di Indonesia.
Putusnya hubungan dengan perdagangan dunia mempersempit kegiatan perekonomian di Indonesia.
Semula banyak perkebunan yang hasilnya ditujukan untuk ekspor, tapi di masa penjajahan Jepang diganti menjadi lahan untuk kebutuhan sehari-hari.
Pembatasan ekspor juga menyebabkan sulitnya memperoleh bahan pakaian. Karena itulah rakyat Indonesia berusaha membuat pakaian sendiri yang terbuat dari benang goni.
Tak hanya itu, kemiskinan yang sangat luar biasa juga melanda Indonesia. Sebab rakyat Indonesia diwajibkan setor padi dan membayar pajak tinggi pada masa itu.
Kemiskinan yang luar biasa berdampak pada penyakit-penyakit sosial lainnya, seperti gelandangan, pengemis, dan juga kriminalitas.
3. Perubahan Aspek Pendidikan
Kegiatan pendidikan dan pengajaran menurun. Sebagai contoh, gedung sekolah dasar menurun dari 21.500 menjadi 13.500.
Baca Juga: Hasil dari Gerakan Nasionalisme India
Kemudian gedung sekolah lanjutan menurun dari 850 menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan tinggi juga sempat terhenti.
Sementara itu, pengenalan budaya Jepang dilakukan di berbagai sekolah di Indonesia. Bahasa
Indonesia bisa menjadi bahasa pengantar di berbagai sekolah di Indonesia.
Adapun bahasa Jepang menjadi bahasa utama di sekolah-sekolah.
Tradisi budaya Jepang dikenalkan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat rendah.
Para siswa harus digembleng agar bersemangat Jepang (Nippon Seishin). Para pelajar juga harus menyanyikan lagu Kimigayo (lagu kebangsaan Jepang), dan lagu-lagu lain, menghormati bendera Hinomaru, serta melakukan gerak badan (taiso) dan seikerei.
4. Perubahan dalam Aspek Politik
Propaganda Jepang berhasil memengaruhi masyarakat Indonesia. Dengan alasan untuk membebaskan bangsa Indonesia dan penjajahan Belanda, Jepang mulai mendapat simpati rakyat.
Dengan kebijakan yang kaku dan keras, secara politik organisasi pergerakan yang pernah ada sulit mengembangkan aktivitasnya.
Bahkan, Jepang melarang dan membubarkan semua organisasi pergerakan politik yang pernah ada di masa kolonial Belanda.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Masuknya Bangsa Barat ke Indonesia
Hanya MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia) yang kemudian diperbolehkan hidup karena organisasi ini dikenal sangat anti budaya Barat (Belanda).
Polisi Militer Jepang (Kempeitai) selalu memata-matai gerak-gerik organisasi pergerakan nasional. Karena itulah di masa itu banyak muncul gerakan-gerakan bawah tanah.
Jepang berusaha mendapatkan simpati dan dukungan rakyat dan tokoh-tokoh Indonesia atas kekuasaannya di Indonesia.
Hal ini menimbulkan beragam tanggapan dari para tokoh pergerakan nasional.
Kelompok pertama adalah kelompok yang masih mau bekerja sama dengan Jepang, tetapi tetap
menggelorakan pergerakan nasional.
Para tokoh ini adalah mereka yang muncul dalam berbagai organisasi bentukan Jepang.
Kelompok kedua adalah mereka yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan melakukan gerakan bawah tanah.
Pada masa akhir pendudukan Jepang, terjadi revolusi politik di Indonesia, yakni kemerdekaan Indonesia.
Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.
Baca Juga: Imperialisme pada Masa Penjajahan: Pengertian, Bentuk, dan Contoh
5. Perubahan dalam Aspek Budaya
Jepang berusaha memasukkan budaya dan nilai-nilai Jepang pada Indonesia. Ajaran Shintoisme (kepercayaan/agama orang Jepang) diajarkan pada masyarakat Indonesia.
Kebiasaan menghormat matahari dan menyanyikan lagu Kimigayo merupakan salah satu pengaruh pada masa pendudukan Jepang.
Pengaruh budaya ini menimbulkan perlawanan di berbagai daerah. Salah satu penyebab perlawanan adalah penolakan terhadap kebiasaan menghormat matahari.
Perkembangan Bahasa Indonesia pada masa pendudukan Jepang mengalami kemajuan.
Pada tanggal 20 Oktober 1943, atas desakkan dari beberapa tokoh Indonesia, didirikanlah Komisi (Penyempurnaan) Bahasa Indonesia.
Tugas Komisi adalah menentukan istilah-istilah modern dan menyusun suatu tata bahasa normatif serta menentukan kata-kata yang umum bagi bahasa Indonesia.
Sumber: Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 2017.
---
Kuis! |
Apa nama tanaman yang bisa menghasilkan minyak untuk digunakan pada mesin perang milik Jepang? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR