Bobo.id - Peristiwa orang hilang yang terjadi di gunung dan hutan bukanlah hal yang baru.
Berwisata dengan mendaki gunung atau melakukan jelajah hutan yang rimbun bisa berbahaya jika seseorang kehilangan arah atau terpisah dari rombongan.
Untuk pencarian orang hilang di gunung atau hutan diperlukan tim khusus.
Di Indonesia ada tim khusus yang bekerja untuk menangani masalah seperti ini, yaitu tim SAR (Search and Rescue) atau Badan SAR Nasional (BASARNAS).
Bahkan menurut Kepala Pos SAR Solo, Arief Sugiyarto, SH pencarian orang hilang harus dilakukan oleh tim khusus dan dalam jumlah yang cukup banyak hingga ratusan orang.
Selain dilakukan banyak orang, tentunya ada beberapa tahap yang dilakukan sebelum pencarian mulai dilakukan.
Cara Tim SAR Melakukan Pencarian Orang Hilang
Pencarian orang hilang akan memiliki cara yang berbeda sesuai dengan lokasi hilangnya orang tersebut.
Arief menjelaskan bahwa pencarian orang hilang akan dimulai dari laporan dan asesmen awal yang dilakukan pihak setempat.
Baca Juga: Tidak Sederhana, Ini Cara Kerja Tim SAR Mencari Orang Hilang di Sungai
Setelah mendapatkan asesmen awal, pihak SAR akan menuju lokasi dan segera membentuk tim pencarian.
Tim pencarian ini bisa dari anggota SAR dan relawan yang tentunya sudah mengerti teknik pencarian sesuai Standard Operating Procedure atau SOP.
"Teman-teman yang berangkat melakukan pencarian biasanya disiapkan tim khusus untuk gunung dan hutan sehingga tidak sembarangan," jelas Arief saat diwawancara di Kantor SAR Solo, Selasa (7/6/2022).
Selain sesuai SOP pencarian, tim yang dibentuk juga merupakan orang-orang yang paham tentang kondisi gunung serta hutan.
Setiap orang dalam tim juga harus menguasai navigasi darat, sehingga tidak akan tersesat selama proses pencarian.
Tim yang dibentuk juga harus memiliki kemampuan bertahan hidup di hutan dan gunung minimal selama tiga hari.
Meski begitu pencarian orang hilang ini akan dilakukan selama tujuh hari atau lebih sesuai dengan perkembangan pencarian.
Menurut Arief, operasi pencarian bisa bertambah apabila ada anggota tim yang menemukan tanda keberadaan korban.
"Misalnya di hari terakhir ditemukan barang milik korban, maka pencarian akan dilanjutkan hingga tujuh hari kemudian," ucap Arief.
Baca Juga: Digunakan untuk Mencari Orang Hilang, Apa Sebenarnya Yellow Notice Itu?
Meski begitu tim BASARNAS juga akan memperhatikan kondisi anggota tim dalam proses pencarian.
Karena itu, bertambahnya waktu pencarian akan berpotensi untuk menambah anggota tim pencarian.
Pencarian bisa dihentikan bila dalam waktu tujuh hari pencarian tidak ditemukan tanda keberadaan korban.
Berhentinya operasi pencarian ini sesuai dengan peraturan yang ada dalam SAR.
Meski begitu tidak jarang pihak keluarga masih melanjutkan pencarian atau SAR tertutup dengan biaya pribadi, sedangkan tim BASARNAS hanya akan memantau.
Dengan proses yang panjang itu, tim SAR tentu memiliki kendala selama operasi dilakukan.
Kendala Pencarian Orang Hilang di Gunung dan Hutan
Saat melakukan pencarian orang hilang di gunung dan hutan, tim SAR tentu memiliki beberapa kendala yang harus dilalui. Salah satu kendala menurut Arief adalah luasnya area pencarian.
Berbeda dengan pencarian orang hilang di sungai, wilayah pencarian di gunung memiliki area yang lebih luas dan harus ditelurusi dengan berjalan kaki.
Baca Juga: Selalu Perhatikan Kondisi Cuaca, Ini Tips Aman Berwisata di Sekitar Sungai
Selain itu, lebatnya tanaman baik di hutan atau gunung juga membuat proses pencarian menjadi semakin sulit.
Bahkan Arief bercerita pernah melakukan pencarian dengan jumlah orang ratusan.
"Dalam tujuh hari, kami melakukan pencarian hampir sampai 300 hingga 500 orang," ucap Arief.
Jumlah orang yang banyak itu merupakan bukti luasnya area pencarian dalam kasus orang hilang di gunung dan hutan.
Masalah lain yang muncul adalah daya tahan tim pencarian yang tidak jarang bisa mengalami hipotermia atau kondisi suhu tubuh menurun drastis. Kondisi itu terjadi karena cuaca dingin yang ekstrim di wilayah gunung.
Kendala lain dari pencarian di gunung dan hutan adalah korban yang panik dan terus berpindah lokasi.
Karena itu, Arief menyebut dalam pencarian orang hilang di gunung dan hutan harus dilakukan dengan pergerakan yang cepat.
Namun kendala itu bisa diatasi dengan kerja sama tim yang baik oleh semua anggota tim.
Itu tadi penjelasan kepala pos SAR Solo mengenai teknik pencarian yang dilakukan saat ada kasus orang hilang di gunung atau hutan.
----
Kuis! |
Apa kepanjangan dari BASRNAS? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR