Artinya, ada tidaknya keberadaan hiu memengaruhi keberadaan spesies-spesies yang dimangsanya.
Contohnya, menurut penelitian tahun 2007, saat hiu putih besar di Atlantik Utara mulai hilang, spesies ikan pari cownose justru semakin bertambah.
Akibatnya, ikan pari cownose banyak memangsa simping, kerang, dan tiram, hingga populasinya berkurang.
Michael Heithaus, seorang ahli ekologi kelautan dari Florida International University, yang juga pendiri Shark Bay Ecosystem Research Project, menjelaskan peran hiu.
Selama lebih dari 20 tahun penelitian, hiu mendukung ekosistem di sekitarnya tidak hanya dengan menjadi pemangsa, namun juga regulator.
Maksudnya, hiu dapat memperlambat arus air di lautan dan menjaga air laut tetap jernih. Dengan begitu, banyak spesies dapat mencari makanan dan hidup dengan tenang.
Contoh yang lain datang dari hiu macan yang suka menakut-nakuti duyung dan penyu, hingga spesies tersebut berpindah ke padang lamun beriklim tropis.
Baca Juga: Dijuluki sebagai Ular Paling Berbisa di Dunia, Ini Bahaya King Kobra
Sebab, padang lamun beriklim sedang yang menjadi makanan duyung dan penyu tersebut dapat menyerap karbon dioksida di laut.
Jika duyung dan penyu tidak memakan rumput laut dari iklim sedang, maka lautan akan tetap bersih dan jernih.
Namun, di beberapa daerah yang sudah tidak banyak dihuni hiu, seperti Karibia dan Indonesia, hewan reptil mulai memakan lamun atau rumput laut secara berlebihan.
Akibatnya, banyak karbon dioksida yang tidak dapat diserap oleh rumput laut, sehingga dampak perubahan iklim dan pemanasan global tidak berkurang.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR