Bobo.id - Pada Rabu (15/6/2022) pukul 14.20 WITA lalu, bencana abrasi terjadi di kompleks Tugu I'am Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara.
Selain menyebabkan jembatan penghubung Pantai Boulevard ambruk, sejumlah bangunan juga ikut ambles dan hanyut oleh air laut.
Pusdalops BNPB mencatat, sebanyak 69 KK/266 jiwa harus mengungsi akibat bencana abrasi yang terjadi di sekitar Pantai Amurang.
Bupati Minsel Franky Wongkar mengatakan bahwa bencana alam tersebut tidak memakan korban jiwa.
BNPB juga menyampaikan, puluhan rumah dan jembatan yang berada di bibir tebing dan berbatasan langsung dengan pantai ambles lantaran abrasi air laut yang terjadi.
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait beberapa wilayah pesisir di Indonesia yang berpotensi diterjang banjir pesisir pada 11-23 Juni 2022.
Ini memberikan informasi kepada kita bahwa abrasi yang terjadi di pesisir pantai dapat mengakibatkan beberapa dampak buruk, seperti kerusakan dan banjir.
Lalu, apa saja dampak utama terjadinya abrasi? Yuk, cari tahu di sini!
Dampak Utama Terjadinya Abrasi
Baca Juga: Bencana Abrasi Laut Terjadi di Minahasa Selatan pada 15 Juni 2022, Apa itu Abrasi?
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, 3 dampak utama yang akan terjadi jika wilayah pantai mengalami abrasi yaitu sebagai berikut.
1. Penyusutan Garis Pantai
Saat abrasi terjadi, ombak dan arus laut yang sifatnya merusak akan mengikis tanah dan batuan di daerah pesisir pantai.
Dengan adanya pengikisan ini, daerah pantai yang wilayahnya paling dekat dengan pantai menjadi semakin sempit.
Abrasi ini semakin lama akan mengakibatkan banjir di daerah sekitar pantai yang dapat membahayakan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
2. Merusak Hutan Bakau
Hutan bakau adalah hutan yang berisi tumbuhan-tumbuhan bakau yang tumbuh di air payau.
Air payau ini merupakan air yang berada di muara dekat laut, sehingga airnya adalah campuran antara air tawar dengan air laut.
Abrasi dapat menyebabkan menyempitkan lahan bagi penduduk dan mengganggu kehidupan biota air payau.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 4, Apa yang Dimaksud dengan Abrasi?
Ketika abrasi atau air laut pasang berlangsung dalam waktu yang lama terjadi, hutan bakau menjadi rusak.
Akibatnya, lahan penduduk di sekitar pantai akan semakin menyempit, dan tidak ada tumbuhan yang dapat mencegah terjadinya risiko bencana.
3. Berkurangnya Hewan dan Tumbuhan
Selain karena faktor alam, abrasi dapat terjadi karena keserakahan manusia yang memanfaatkan sumber daya laut secara besar-besaran.
Padahal sebagian besar sumber daya laut seperti terumbu karang, dapat mencegah dampak abrasi.
Ketika abrasi terjadi, hutan bakau yang merupakan habitat beragam populasi hewan seperti ikan, udang, kepiting, burung, hingga biawak dan tumbuhan akan rusak.
Dengan kata lain, hewan-hewan dan tumbuhan tidak memiliki habitat dan ekosistem yang dapat ditinggali, sehingga akhirnya berpindah bahkan mati karena tidak bisa beradaptasi.
----
Kuis! |
Mengapa abrasi menyebabkan pantai menjadi semakin sempit? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic,KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR