Bobo.id - Saat belajar pelajaran IPA kelas 4 SD, teman-teman akan mempelajari beragam proses terbentuknya alam, salah satunya dari abrasi dan erosi.
Meskipun abrasi dan erosi merupakan salah satu bencana yang membahayakan makhluk hidup, namun kedua fenomena ini telah mengubah bentuk alam secara alami.
Apakah teman-teman tahu perbedaan antara erosi dan abrasi? Jika belum, mari simak penjelasan berikut ini!
Penjelasan Abrasi
Abrasi adalah pengikisan batuan yang biasanya terjadi pada batuan-batuan tebing di sekitar pantai, akibat ombak air laut.
Melansir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, abrasi juga disebut dengan suatu proses alam berupa pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai.
Abrasi ini mengubah bentuk bumi di daerah pantai, karena wilayahnya yang paling dekat dengan pantai menjadi semakin sempit.
Saat abrasi terjadi, ombak dan arus laut yang sifatnya merusak akan mengikis tanah dan batuan di daerah pesisir pantai.
Abrasi ini semakin lama akan mengakibatkan banjir di daerah sekitar pantai yang dapat membahayakan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
Baca Juga: 10 Contoh Sikap Kepahlawanan dalam Kehidupan Sehari-Hari, Materi Kelas 4 SD
Meskipun bisa terjadi secara alami, perilaku manusia ternyata juga dapat menyebabkan terjadinya bencana abrasi.
Contoh perilaku manusia yang dapat menyebabkan abrasi adalah keserakahan manusia yang memanfaatkan sumber daya laut secara besar-besaran.
Misalnya dengan mengambil terumbu karang secara berlebihan, dan melakukan penambangan pasir.
Abrasi bisa dicegah dengan menanam tumbuhan bakau di sekitar pantai, memelihara terumbu karang, dan menentang penambangan pasir di pantai.
Sebab, akar pohon tembakau bisa menahan gelombang air laut yang dapat merusak pantai. Sedangkan terumbu karang berfungsi sebagai pemecah gelombang alami.
Penjelasan Erosi
Erosi merupakan suatu fenomena alam, yaitu terjadinya pengikisan di bagian permukaan tanah bagian atas oleh pergerakan air ataupun angin.
Pada saat terjadi erosi, maka tanah akan mengalami pengikisan atau longsor sehingga hanyut oleh air maupun angin.
Wilayah yang memiliki curah hujan dengan frekuensi yang tinggi dan rawan terjadi badai, memiliki risiko terjadinya erosi tanah yang lebih tinggi.
Baca Juga: Bagian dan Fungsi Bunga Lengkap pada Tumbuhan, Materi IPA Kelas 4 SD
Sedangkan faktor geologi yang dapat menyebabkan erosi antara lain kemiringan lahan, panjangnya lahan, tipe batuan, tipe sedimen, maupun permeabilitas lahan.
Erosi dapat menyebabkan menurunnya kesuburan tanah atau bahkan menjadi tidak dapat. dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
Erosi juga menyebabkan kerusakan ekosistem perairan dan meningkatkan frekuensi dan besarnya banjir.
Sama seperti abrasi, erosi juga bisa dicegah, namun menggunakan cara yang berbeda.
Jika abrasi dicegah dengan menanam bakau dan terumbu karang, erosi tanah dicegah dengan membuat terasering.
Terasering adalah teras demi teras seperti tangga pada lahan pertanian miring untuk mencegah air hujan langsung mengalir begitu saja.
Terasering tidak hanya mencegah erosi, melainkan juga menjaga stabilitas tanah untuk membantu pertumbuhan tanaman yang ada di atasnya.
----
Kuis! |
Mengapa terumbu karang bisa mencegah abrasi? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR