“Di mana kamu meletakkan ekormu, saudaraku?”
“Seorang penjahit menipuku dan memotong ekorku.”
Saudaranya begitu marah, mereka berdua lalu mengejar si penjahit itu di dalam hutan. Ketika penjahit itu melihat kedua serigala itu, ia berlari, lalu memanjat ke atas pohon. Kedua serigala itu berlari menyusul penjahit, dan berdiri di bawah pohon tempat penjahit itu bersembunyi.
“Turunlah kamu, penjahit! Kami akan menelanmu hidup-hidup, karena kamu telah memotong ekor saudaraku!” kata saudara serigala itu.
“Tidak, aku tidak akan turun! Kalianlah yang harus naik ke atas, apabila ingin menangkapku!” teriak si penjahit.
Kedua serigala itu melompat setinggi-tingginya dan mencoba memanjat pohon itu, namun usaha mereka sia-sia.
“Aku mempunyai ide, saudaraku. Kamu berdirilah di bawah pohon, dan kita akan saling menaikki punggung satu sama lain, sehingga kita bisa mencapai atas pohon, dan menangkap penjahit itu!” kata saudaranya.
Mereka lalu menjalankan rencana mereka. Saudara serigala itu mulai menaikki punggung si serigala tanpa ekor, dan serigala tanpa ekor lalu menaiki punggung saudaranya. Ketika mereka sudah mencapai atas dan mulai mendekati si penjahit, teriaklah si penjahit, “Datanglah, serigala yang lucu, aku akan memastikan letak kembali letak tubuhmu. Kali ini, kita lihat bagaimana posisi telingamu!” goda penjahit.
Baca Juga: Kisah Pegasus, Kuda Bersayap yang Jadi Rasi Bintang #MendongenguntukCerdas
Mendengar hal itu, merindinglah serigala tanpa ekor itu, mengingat penjahit itu menghilangkan ekornya. Serigala tanpa ekor itu melompat dari pohon ketakutan, padahal ia sedang berada di bawah untuk menopang saudaranya, hingga terjatuhlah saudaranya ke bawah. Karena marah, dikejarlah serigala tanpa ekor itu oleh saudaranya.
Penjahit itu tertawa terbahak-bahak. Tanpa sadar, ia kehilangan keseimbangannya, lalu terjatuh dari atas pohon. Ia bangun, lalu pulang sambil tertawa puas.
Begitulah nasib dari serigala tanpa ekor. Ia berjalan, dan berjalan tanpa ekor hari ini. Ia tidak berani melapor pada Sang Elang, karena ia tidak tau apa yang harus dikatakan.
Cerita: Arsip Majalah Bobo. Ilustrasi: Joko Setyo P.
#MendongenguntukCerdas
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR