Hal ini menyebabkan aliran darah kaya oksigen dan nutrisi dari jantung menuju seluruh tubuh terhambat, teman-teman.
Padahal, oksigen dan nutrisi merupakan dua hal yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka.
Ini menyebabkan tubuh pasien diabetes kesulitan memperbaiki kerusakan atau luka di tubuhnya dengan cepat.
Adanya Kerusakan Saraf
Penyebab luka yang terjadi pasien diabetes sulit sembuh selanjutnya adalah adanya kerusakan saraf.
Kadar glukosa yang tinggi di dalam darah bisa menghancurkan saraf hingga akhirnya tidap dapat diperbaiki seperti semula.
Dengan begitu, orang yang mengidap diabetes menjadi tidak terlalu sensitif pada rasa sakitnya.
Baca Juga: Awas, Ini 5 Bahaya Makan Terlalu Cepat untuk Tubuh! Mulai Tersedak hingga Asam Lambung
Jadi, perasaan sakit akibat luka tidak terasa dan menyulitkan untuk penyembuhan karena tidak merasakan apapun.
Tubuh pasien diabetes juga sudah tidak merespons dengan baik bahkan luka yang terjadi berisiko untuk terinfeksi dan mengalami kematian jaringan.
Pada kebanyakan kasus, pasien diabetes umumnya baru sadar ketika luka sudah memburuk dan mengalami infeksi.
Oleh karena itu, pasien diabetes dianjurkan untuk memeriksa kulit setiap hari dna tidak boleh mengabaikan luka sekecil apapun.
Source | : | Hello Sehat,Halodoc.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR