Penurunan suhu adiabatis artinya proses perubahan sistem tanpa ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem.
Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, proses adiabatis ini menyebabkan adanya perubahan suhu tanpa keluar masuknya kalor.
Nah, penurunan suhu adiabatis di Dieng ternyata mencapai sebesar 0,65 derajat Celcius tiap kenaikan 100 meter.
Selain itu, terjadinya embun es juga disebabkan oleh hembusan angin monsun Australia yang membawa massa udara kering dan dingin semakin intensif dan ekstensif.
Akibatnya, suhu di wilayah pegunungan menjadi lebih dingin dari biasanya.
Saat musim kemarau, kita akan jarang melihat awan berada di atas langit, sehingga radiasi balik gelombang panjang pada malam hari semakin kuat, dan lebih banyak dilepas langsung ke atmosfer yang lebih tinggi.
Adapun akibat dari radiasi balik gelombang menyebabkan permukaan tanah dan atmosfer bagian bawah lebih cepat mendingin, bahkan hingga di bawah titik beku 0 derajat Celcius.
Baca Juga: Bukan Cuma Karena Dingin atau Takut, Ini 4 Alasan Seseorang Merinding
Tidak hanya itu, ternyata embun es biasanya terjadi pada daerah ngarai (valley) dataran tinggi, yaitu dataran yang cukup luas dan dikelilingi pegunungan.
Embun Es disebut Embun Racun
Fenomena frost atau embun beku yang juga dikenal dengan nama bun upas oleh masyarakat Dieng, ternyata memiliki arti embun racun.
Penamaan embun racun ini ternyata memiliki penjelasan, teman-teman. Embun es atau bun upas ini bisa membahayakan tanaman kentang karena bisa membunuh tanaman seketika.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR