Bobo.id - Manusia biasanya menambang emas di daratan, namun tahukah kamu bahwa ada emas juga di dalam lautan?
Di Indonesia, pertambangan emas ada di Sumatra Utara, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sumbawa, Halmahera, Maluku Utara, dan Papua.
Dilansir dari National Geographic Indonesia, ternyata terdapat 1,5 juta ton emas yang terkandung di dalam lautan.
Bukan baru-baru ini diketahui, laporan mengenai terkandungnya emas di dalam laut telah disampaikan oleh ahli kimia Inggris Edward Sonstadt, pada tahun 1872.
Emas di Laut Berbentuk Encer
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari tahu seberapa banyak jumlah emas di dasar laut.
Para peneliti mencoba mengukur jumlah emas di lautan, mengetahui kadarnya, dan kemungkinannya untuk diekstraksi.
Ekstraksi adalah pemisahan suatu bahan dari campurannya, biasanya dengan menggunakan pelarut, dalam hal ini merupakan pemisahan emas dari air laut.
Namun, karena emas ada di air laut dengan konsentrasi sangat encer, maka jumlah pasti emas di dalam lautan belum benar-benar diketahui, teman-teman.
Baca Juga: Fakta Samudra Pasifik: Terdalam, Terbesar, dan Paling Sering Terjadi Badai
Meski kemudian jumlah emas yang terkandung di dalam air laut ditemukan begitu banyak, tetapi harus diketahui bahwa jumlah air laut sangat lebih banyak.
Dan itu artinya 1,5 juta ton emas itu tidak artinya, sangat encer. Keenceran inilah yang membuat emas di lautan menjadi sulit diekstraksi.
Ternyata Emas Berasal dari Ruang Angkasa
Emas sebenarnya berasal dari ruang angkasa, teman-teman. Emas bisa ada di bumi karena ledakan bintang yang kita kenal dengan supernova!
Sebagian besar kandungan bintang adalah hidrogen, proses penggabungan nuklir tersebut melepaskan energi dari hidrogen di dalamnya. Inilah yang membuat bintang bersinar terang.
Hidrogen ini mengubah hidrogen menjadi elemen yang lebih berat, yaitu helium, karbon, dan oksigen. Dan selanjutnya menjadi besi dan nikel.
Kemudian, tekanan dari inti bintang keluar, lapisan luarnya menuju ke tengah dan memantul dengan energi besar secara tiba-tiba. Itulah ledakan bintang yang membentuk supernova.
Gelombang ledakan supernova ini menggerakkan puing-puing ledakannya di antara benda-benda langit, dalam bentuk gas dan debu.
Gas dan debu tersebut lama kelamaan berubah menjadi bintang baru dan planet. Kemudian, emas menyebar karena aktivitas geotermal atau panas dari bagian inti Bumi.
Baca Juga: Hebat! Ternyata Hiu Bisa Menjaga Lingkungan Laut Tetap Sehat, Ini Caranya
Meteor yang menabrak Bumi sejak 3,8 miliar tahun yang lalu juga membawa banyak emas berharga.
Butuh waktu hingga miliaran tahun kemudian untuk manusia menemukan teknologi agar dapat menambang emas dari Bumi.
Manusia harus melakukan penambangan karena biasanya emas terkubur jauh di dalam kerak bumi.
Kita telah menemukan sekitar 244.000 metrik ton emas, di mana 187.000 ton di antaranya telah ditambang.
Adapun China, Australia dan Afrika Selatan adalah tiga negara penghasil emas utama.
----
Kuis! |
Mengapa emas di ruang angkasa bisa sampai ke bumi? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR