Bobo.id - Bullying merupakan tindakan perundungan yang bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.
Faktor penyebab bullying ini cukup beragam, seperti minimnya rasa empati, hubungan yang buruk dengan keluarga hingga tidak percaya diri.
Konsep perundungan ini dilakukan pada orang maupun sekelompok orang yang berkuasa terhadap orang yang lebih lemah.
Tahukah teman-teman? Jika perilaku bullying ini terus dilakukan, bisa menyebabkan berbagai dampak negatif, lo.
Berdasarkan wawancara tim redaksi Bobo dengan psikolog pendidikan Kak Mia Marissa, berbagai jenis bullying memiliki dampak yang sama pada korban.
Dampak yang sama itu seperti bisa mengancam, merugikan hingga menimbulkan perasaan depresi pada korban yang rentan.
"Korban bisa jadi stres, muncul kesedihan mendalam dan menjadi depresi. Kasus bunuh diri itu juga bisa disebabkan oleh bullying," ujar Kak Mia Marissa.
Meskipun perilaku bullying ini terlihat banyak merugikan korban, ternyata perilaku ini juga bisa merugikan pelaku, lo.
Dampak Perilaku Bullying Bagi Pelaku
Baca Juga: Agar Tak Salah Lagi, Inilah Perbedaan Bercanda dan Bullying
Tidak hanya pada korban, perilaku bullying ini juga bisa berdampak buruk pada pelaku, teman-teman.
Mereka yang bertindak sebagai pelaku bullying cenderung tidak memiliki rasa empati terhadap orang lain.
Kak Mia mengatakan, "Perilaku ini (bullying) bisa membuat kemampuan komunikasi pelaku tidak berkembang dan tidak bisa mengelola emosi."
Padahal, empati ini diperlukan untuk membangun hubungan sosial yang baik dengan orang lain di sekitarnya.
Pelaku perundungan umumnya juga akan merasa kalau tindakan yang dilakukan merupakan hal biasa.
Apalagi, pelaku cenderung merasakan kepuasan seperti rasa bahagia dan bangga setelah menindas orang yang dianggap lemah.
Lebih parahnya, pelaku perundungan bisa berpotensi melakukan tindakan kriminal yang lebih besar, lo.
Ini karena, ia sudah menganggap tindakannya merupakan hal biasa dan akan terus merasa ketagihan untuk melakukannya.
Pelaku Dapat Berasal dari Korban Bullying
Baca Juga: Meski Termasuk Hal Buruk, Mengapa Ada Orang yang Melakukan 'Bullying'?
Siapa sangka, mereka yang kini menjadi pelaku bullying ternyata pernah menjadi korban bullying, lo.
Orang yang kerap menjadi korban bullying, dulunya sering menerima kekerasan dengan berbagai bentuk.
Kak Mia mengatakan ketika seseorang menjadi korban, maka ia akan tumbuh dalam perasaan takut dan terancam.
Nah secara naluriah, kalau kita merasakan ada ancaman di sekitar, tentu kita ingin situasi yang aman, bukan?
Perasaan naluriah inilah yang bisa menyebabkan korban bisa merasa kesal, marah, hingga keinginan untuk balas dendam.
Jika sudah begitu, korban bisa saja berpikir untuk balik menyakiti dan membuat celaka orang yang dulu menindasnya atau orang lain.
Tak menutup kemungkinan, korban merasa ingin ditakuti dan berlindung dari rasa takut itu dengan melakukan tindakan bullying.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cambridge, sebagian besar remaja telah menjadi korban setidaknya dalam satu kasus.
Hal itu bisa membuat mereka kemudian berpikir untuk menyerang dan mempermalukan si pelaku.
Baca Juga: Keren, Kak Rizka Pemenang Kompetisi Komik UNICEF Rilis Komik Anti-Bullying!
Untuk itulah, penting bagi kita mengenali perasaan diri kita sendiri agar tidak terhindar dari tindakan bullying.
Jika ada perasaan atau tindakan yang mengganggumu, coba segera diskusikan dengan orang tua, ya.
----
Kuis! |
Mengapa pelaku bisa berpotensi melakukan tindakan kriminal? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR