Jadi, sering kali para peneliti menemukan semangkuk biji kakao pada pemakaman leluhurnya. Karena, dianggap berguna pada kehidupan selanjutnya.
Cokelat Dikenal di Eropa
Masyarakat Eropa pertama kali mengenal cokelat pada tahun 1550, akibat Christopher Columbus berlayar kembali ke Eropa dengan membawa biji kakao.
Pelaut dari Italia itu memperkenalkannya pada masyarakat Spanyol tahun 1502.
Selain itu, menurut sumber lain biji kakao pernah disajikan kepada Hernan Cortes, seorang penakluk wilayah Meksiko oleh penguasa Aztec di Meksiko bernama Montezuma II.
Lalu, Hernan Cortes pun memperkenalkan minuman yang diolah dari biji kakao tersebut kepada masyarakat Spanyol pada 1544.
Namun, barulah pada tahun 1585 pengiriman biji kakao tercatat pertama kali tiba di Spanyol, dikirim dari Veracruz, Meksiko.
Baca Juga: Sama-Sama Lezat, Ini 5 Perbedaan Brownies Panggang dan Brownies Kukus, Lebih Suka Mana?
Lalu, agar lebih sesuai dengan lidah orang Spanyol, minuman cokelat itu dicampuri dengan gula tebu dan kayu manis agar tidak pahit.
Karena bahan bakunya harus diimpor dari Amerika, maka minuman cokelat ini harganya mahal dan hanya bisa dikonsumsi oleh kalangan bangsawan.
Seiring dengan populernya cokelat dan mulai banyak peminatnya, negara-negara Eropa mulai membudidayakan pohon kakao di wilayah koloninya yang ada di seluruh dunia.
Hal ini membuat permintaan biji kakao di Eropa terpenuhi.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR