Dikutip dari Space.com, proses munculnya warna kemerahan pada Planet Mars ternyata telah terjadi sejak 4,5 miliar tahun yang lalu, lo.
Pada saat itu, planet terbentuk dengan sebagian besar membawa mineral besi hasil dari pembentukan Tata Surya.
Adanya tabrakan meteor dan pengaruh gravitasi, menjadikan mineral besi tenggelam ke dalam perut planet bahkan hingga ke intinya, termasuk Bumi.
Uniknya, besi Planet Mars tetap terletak di bagian permukaan hingga terjadilah oksidasi atau pengkaratan itu.
Planet Mars Memiliki Angin dan Air
Salah satu hal yang membuat planet Mars kerap dijuluki sebagai calon pengganti Bumi karena ia memiliki angin dan air.
Meski beriklim kering, Mars juga punya kutub, lapisan es beku, dan uap air pada udaranya, teman-teman.
Baca Juga: Unik! NASA Menemukan 'Bunga' di Planet Mars, Apakah Ada Kehidupan di Sana?
Kondisi ini terbukti pada tahun 2018, yakni ditemukannya danau di bawah lapisan es di kutub selatan Planet Mars.
Tak hanya air, planet Mars juga memiliki angin yang dapat berhembus hingga 60 mil per jam. Bahkan, angin ini bisa memicu badai debu besar, lo.
Badai debu ini bisa terjadi saat planet Mars berada sangat dekat dengan matahari karena kecepatan anginnya bisa mencapai 125 mil per jam.
Badai debu ini umumnya akan berhenti apabila planet mars menjauh dari matahari setelah berbulan-bulan.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR