Bobo.id - Teman-teman suka naik odong-odong? Odong-odong adalah wahana permainan anak-anak yang mudah kita temukan.
Tahukah teman-teman, bahwa nama odong-odong ini berasal dari kesenian Sunda dari Subang, Jawa Barat?
Kita simak sejarah odong-odong, yuk!
Sejarah Odong-Odong
Odong-odong berasal dari budaya Sisingaan, yang merupakan simbol perlawanan penjajah, lo.
Sisingaan adalah kesenian membuat patung atau properti tari berupa bergambar singa.
Nah, lama kelamaan properti singa dijadikan patung yang khas dari daerah Sunda.
Patung-patung ini dijadikan hiasan sepeda, sehingga seolah-olah orang Sunda sedang menaiki singa saat bersepeda.
Kemudian, patung-patung singa itu mulai dijadikan wahana anak-anak bermain dengan digerakkan dengan sistem kayuh yang sederhana.
Baca Juga: Apa Manfaat Batu Kerikil di Sepanjang Perlintasan Kereta Api? #AkuBacaAkuTahu
Nah, sejak itu odong-odong mulai ramai dan diminati.
Odong-odong menjamur di Indonesia pada tahun 2000-an, salah satunya yakni Jakarta.
Nah, dalam perkembangannya, odong-odong mengalami perubahan, teman-teman.
Odong-odong menjadi bisa bertransportasi menyusuri jalanan dalam jarak pendek.
Kereta Kelinci
Odong-odong yang menyusuri jalan dalam jarak pendek juga bisa disebut kereta kelinci.
Pernahkah teman-teman naik odong-odong macam ini?
Namun, sayangnya, odong-odong jenis ini tidak boleh beroperasi di jalan raya, ya.
Bobo rangkum dari laman Polri, odong-odong dilarang dengan tegas untuk beroperasi di jalan raya karena membahayakan penumpang dan pengguna jalan yang lain.
Baca Juga: Melaju dengan Kecepatan Tinggi, Ini 5 Roller Coaster Paling Ekstrem di Dunia, Berani Coba?
Ternyata, odong-odong bisa membahayakan karena tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Biasanya, kecepatan odong-odong sangat pelan dan tidak bisa diatur selayaknya mobil.
Hal ini membuat odong-odong bisa membuat kemacetan di jalan raya.
Selain itu, odong-odong tidak memiliki kursi memadai bagi penumpang, terutama anak-anak.
Kursi odong-odong pun tidak dilengkapi dengan bantalan dan sabuk pengaman.
Bahkan, banyak odong-odong yang memiliki mesin hasil rakitan sederhana yang tidak sesuai jika dijadikan kendaraan transportasi.
Wah, meski naik odong-odong sangat asyik, ternyata kita tidak boleh naik odong-odong sampai keliling kota, ya.
Jika ingin naik odong-odong, pilihlah odong-odong yang aman dan tidak beroperasi di jalan raya, ya, teman-teman.
Mencari hiburan boleh, tapi kita harus memerhatikan keamanan dan keselamatan, ya.
----
Kuis! |
Dari manakah odong-odong berasal? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Polri,Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR