3. Ensefalitis Fokal Kronis
Penyakit Ensefalitis fokal kronis juga dikenal dengan ensefalitis rasmussen, biasa terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun dan jarang ditemui pada usia remaja atau dewasa.
Di Jerman, penyakit ini bisa dialami oleh 2,4 juta orang dari 10 juta manusia.
Baca Juga: 5 Bahaya Makan Es Krim Setiap Hari, Salah Satunya Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Gejalanya berupa kejang parah, terganggunya kemampuan motorik dan bicara, kelumpuhan sebagian tubuh, radang otak, hingga kemunduran mental.
Akibatnya, sebagian otak akan rusak dan harus diangkat. Jika sudah melakukan perawatan rutin, pasiennya tetap mengalami kejang selama 8 hingga 12 bulan.
Namun setelahnya, pasien ensefalitis fokal kronis bisa lebih stabil.
Penyebab ensefalitis rasmussen ini diduga disebabkan serangan virus dan reaksi autoimun, sehingga menyebabkan peradangan pada otak.
4. Sindrom Stoneman
Sindrom stoneman bisa dialami oleh satu orang dari dua juta manusia. Selain itu, sindrom ini juga dikenal sebagai penyakit Fibrodysplasia ossificans progresif (FOP).
Akibat sindrom stoneman, jaringan ikat manusia, seperti tendon, otot, dan ligamen berubah menjadi tulang.
Biasanya, gejala ini dimulai dari bagian leher ke bahu dan akhirnya ke lengan hingga ke bagian kaki.
Akibatnya, tubuh tidak bisa bergerak dengan baik karena bagian otot mengeras dan berubah menjadi tulang.
Baca Juga: Otak Juga Bisa Cedera dan Sebabkan Lesi Otak, Ketahui Gejala-gejalanya
Lama-kelamaan, pasien sindrom stoneman akan kesulitan membuka mulut, sehingga kesulitan makan dan berbicara.
Penyakit ini belum ada pengobatannya yang ampuh. Karena jika dioperasi, bagian tulang yang dipotong akan tumbuh semakin besar.
Nah, itulah berbagai macam penyakit langka di dunia yang kasusnya jarang ditemukan.
---
Kuis! |
Apa saja gejala empty sella syndrome? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | openaccessgovernment.org |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR