Bobo.id - Empty sella syndrome adalah penyakit langka yang menyerang otak bagian sella tursika, yaitu tulang yang ada di bagian dasar tulang tengkorak
Ini adalah tempat di mana kelenjar pituitari (tempat hormon tubuh dihasilkan) dikeluarkan.
Penyebabnya bisa dikarenakan adanya sobekan pada lapisan pembungkus otak, riwayat operasi otak, atau cedera otak. Selain itu, gejala-gejala dari empty sella syndrome, yaitu:
- Kelelahan sepanjang waktu
- Sakit kepala
- Berkurangnya penglihatan
- Mata kering
- Tekanan darah tinggi
- Keluarnya cairan dari hidung
Baca Juga: Banyak Dialami oleh Masyarakat Indonesia, Ini Gejala dan Risiko dari Penyakit Anemia
Namun, penyakit langka tidak hanya empty sella syndrome. Setiap harinya, tubuh teman-teman melawan berbagai macam jenis bakteri dan virus.
Berikut, beberapa penyakit langka yang bisa dialami oleh manusia.
Penyakit Langka yang Ada di Dunia
Jenis-jenis penyakit yang bisa menyerang sistem kekebalan tubuh ada banyak. Bahkan saking banyaknya, ada penyakit langka yang jarang diketahui oleh orang.
1. Sindrom Progeria Hutchinson-Gilford
Penyakit Sindrom Progeria Hutchinson-Gilford (HGPS), bisa dialami satu orang dari empat juta manusia, lo.
Penyakit ini diketahui sejak 1886 dan termasuk kelainan mutasi genetik langka, yang bisa menyebabkan penuaan pada usia yang sangat dini.
Biasanya, pasien HGPS hanya bisa bertahan pada usia remaja sampai awal usia 20-an saja.
Akibat penuaan yang terjadi terlalu awal dan cepat, pasiennya pasti mengalami gejala-gejala seperti:
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Ini Mengganggu Kesehatan Rongga Mulut, Salah Satunya Jarang Minum Air Putih
- Rambut rontok
- Kulit keriput
- Peradangan pada sendi
- Lemak di bawah kulit menghilang
- Gagal ginjal
- Penglihatan rabun
- Osteoporosis
Sampai saat ini, belum ada cara untuk menyembuhkan penyakit HGPS dan bisa menyerang siapa saja dan bukan penyakit keturunan.
2. Alkaptonuria
Baca Juga: Mandi Malam Bisa Menimbulkan Penyakit Rematik, Benarkah?
Penyakit alkaptonuria adalah penyakit langka di dunia selanjutnya.
Penyakit ini juga disebut penyakit urine hitam, yang menyebabkan tubuh tidak bisa memproduksi protein jenis asam amino, yaitu tirosin dan fenilalanin.
Akibatnya, seiring waktu tubuh akan menumbuk bahan kimia berupa asam homogentisat.
Sehingga, mengubah warna urine menjadi gelap atau hitam. Seharusnya, asam homogentisat bisa dipecah lagi agar tidak mengganggu fungsi kerja tubuh.
Jika dibiarkan, asam homogentisat bisa menyebabkan tulang, tendo, kuku, telinga, dan jantung berubah warna dan tidak sekuat sebelumnya.
Meskipun pasiennya bisa bertahan hidup, kualitas hidupnya rendah dan perlu melakukan perawatan secara rutin.
3. Ensefalitis Fokal Kronis
Penyakit Ensefalitis fokal kronis juga dikenal dengan ensefalitis rasmussen, biasa terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun dan jarang ditemui pada usia remaja atau dewasa.
Di Jerman, penyakit ini bisa dialami oleh 2,4 juta orang dari 10 juta manusia.
Baca Juga: 5 Bahaya Makan Es Krim Setiap Hari, Salah Satunya Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Gejalanya berupa kejang parah, terganggunya kemampuan motorik dan bicara, kelumpuhan sebagian tubuh, radang otak, hingga kemunduran mental.
Akibatnya, sebagian otak akan rusak dan harus diangkat. Jika sudah melakukan perawatan rutin, pasiennya tetap mengalami kejang selama 8 hingga 12 bulan.
Namun setelahnya, pasien ensefalitis fokal kronis bisa lebih stabil.
Penyebab ensefalitis rasmussen ini diduga disebabkan serangan virus dan reaksi autoimun, sehingga menyebabkan peradangan pada otak.
4. Sindrom Stoneman
Sindrom stoneman bisa dialami oleh satu orang dari dua juta manusia. Selain itu, sindrom ini juga dikenal sebagai penyakit Fibrodysplasia ossificans progresif (FOP).
Akibat sindrom stoneman, jaringan ikat manusia, seperti tendon, otot, dan ligamen berubah menjadi tulang.
Biasanya, gejala ini dimulai dari bagian leher ke bahu dan akhirnya ke lengan hingga ke bagian kaki.
Akibatnya, tubuh tidak bisa bergerak dengan baik karena bagian otot mengeras dan berubah menjadi tulang.
Baca Juga: Otak Juga Bisa Cedera dan Sebabkan Lesi Otak, Ketahui Gejala-gejalanya
Lama-kelamaan, pasien sindrom stoneman akan kesulitan membuka mulut, sehingga kesulitan makan dan berbicara.
Penyakit ini belum ada pengobatannya yang ampuh. Karena jika dioperasi, bagian tulang yang dipotong akan tumbuh semakin besar.
Nah, itulah berbagai macam penyakit langka di dunia yang kasusnya jarang ditemukan.
---
Kuis! |
Apa saja gejala empty sella syndrome? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | openaccessgovernment.org |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR