Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mengalami jet lag setelah melakukan liburan ke luar negeri?
Biasanya, jet lag ditandai dengan gangguan tidur yang terjadi pada waktu yang berubah-ubah. Mengapa seseorang bisa mengalami jet lag, ya?
Nah, untuk mengetahui penjelasan ilmiah serta fakta-faktanya, mari simak penjelasan berikut.
Apa itu Jet Lag?
Dilansir dari Alodokter.com, jet lag adalah gangguan tidur berupa rasa kantuk pada siang hari dan sulit tidur pada malam hari.
Ini biasanya terjadi pada seseorang yang baru saja melakukan perjalanan luar negeri yang zona waktunya berbeda dengan zona waktu negara asalnya.
Misalnya, orang Indonesia berlibur selama satu minggu ke Amerika, yang zona waktunya berbeda.
Faktanya, waktu di Jakarta lebih cepat 11 jam daripada waktu di Washington, Amerika Serikat, teman-teman.
Nah, jet lag terjadi karena tubuh memiliki jam biologis yang masih sama dengan zona waktu sebelumnya.
Baca Juga: 6 Perbedaan Lapangan Sepak Bola Biasa dan Sepak Bola Amerika
Jam biologis tersebut dinamakan irama sirkadian, yang membuat seseorang terjaga pada siang hari dan tidur pada malam hari.
Makin banyak zona waktu yang dilewati, maka makin besar kemungkinan seseorang mengalami jet lag.
Namun, tidak perlu merasa khawatir, sebab jet lag dapat menghilang sendiri setelah beberapa hari.
Mengapa Bisa Terjadi Jet Lag?
Jet lag bisa terjadi ketika tubuh tidak mampu menyesuaikan diri dengan waktu di daerah yang zona waktunya berbeda dengan biasanya.
Tubuh kita terbiasa dengan siklus tidur di malam hari dan beraktivitas di siang hari. Namun, ketika kita berada di negara berbeda zona waktu, tubuh kita sulit menyesuaikan diri.
Misalnya, sekarang di Jakarta sudah pukul 10, waktu yang produktif untuk beraktivitas. Sedangkan di Amerika sedang pukul 11 malam, waktu yang tepat untuk istirahat.
Lalu, tubuh kita menjadi bingung. Biasanya pada waktu tersebut, tubuh kita beraktivitas dengan aktif, namun lingkungan di Amerika sudah gelap dan waktunya tidur.
Pada saat tubuh merasa bingung dan sulit menyesuaikan diri inilah, tubuh kita mengalami gangguan tidur bernama jet lag.
Baca Juga: Fakta Unik Carolina Reaper, Cabai Terpedas Dunia yang Bisa Bikin Sensasi Mulut Terbakar
Jet lag ini bisa terjadi pada semua orang dari beragam usia, teman-teman. Dari usia bayi hingga lansia.
Gejala utama seseorang mengalami jet lag yaitu mengantuk di siang hari, merasa segar di malam hari, cepat merasa lelah, sulit konsentrasi, hingga sakit kepala.
Dikutip dari Livescience, jet lag bisa pulih tergantung pada berapa zona waktu yang dilewati.
Misalnya, jika kita telah berkunjung ke negara yang melewati 3 zona waktu, maka tubuh akan pulih setelah 3 hari atau lebih.
Oleh karena itu, semakin banyak zona waktu yang dilewati, maka jet lag akan berlangsung lebih lama.
Jika seseorang mengalami jet lag yang terlalu lama dan mulai mengganggu kesehatan tubuh, maka perlu segera berkonsultasi ke dokter.
----
Kuis! |
Mengapa tubuh kita bisa mengalami jet lag? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Alodokter.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR