Namun, tidak perlu merasa khawatir, sebab jet lag dapat menghilang sendiri setelah beberapa hari.
Mengapa Bisa Terjadi Jet Lag?
Jet lag bisa terjadi ketika tubuh tidak mampu menyesuaikan diri dengan waktu di daerah yang zona waktunya berbeda dengan biasanya.
Tubuh kita terbiasa dengan siklus tidur di malam hari dan beraktivitas di siang hari. Namun, ketika kita berada di negara berbeda zona waktu, tubuh kita sulit menyesuaikan diri.
Misalnya, sekarang di Jakarta sudah pukul 10, waktu yang produktif untuk beraktivitas. Sedangkan di Amerika sedang pukul 11 malam, waktu yang tepat untuk istirahat.
Lalu, tubuh kita menjadi bingung. Biasanya pada waktu tersebut, tubuh kita beraktivitas dengan aktif, namun lingkungan di Amerika sudah gelap dan waktunya tidur.
Pada saat tubuh merasa bingung dan sulit menyesuaikan diri inilah, tubuh kita mengalami gangguan tidur bernama jet lag.
Baca Juga: Fakta Unik Carolina Reaper, Cabai Terpedas Dunia yang Bisa Bikin Sensasi Mulut Terbakar
Jet lag ini bisa terjadi pada semua orang dari beragam usia, teman-teman. Dari usia bayi hingga lansia.
Gejala utama seseorang mengalami jet lag yaitu mengantuk di siang hari, merasa segar di malam hari, cepat merasa lelah, sulit konsentrasi, hingga sakit kepala.
Dikutip dari Livescience, jet lag bisa pulih tergantung pada berapa zona waktu yang dilewati.
Misalnya, jika kita telah berkunjung ke negara yang melewati 3 zona waktu, maka tubuh akan pulih setelah 3 hari atau lebih.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Alodokter.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR