Bobo.id - Seperti kita ketahui bersama, Indonesia adalah rumah bagi ratusan ribu spesies hewan.
Hal ini karena Indonesia memiliki suhu, kelembapan udara, curah hujan, dan kondisi tanah yang strategis, teman-teman.
Nah, pada materi kelas 5 SD Tema 1, teman-teman akan belajar tentang pembagian fauna di Indonesia.
Berdasarkan klasifikasi Wallace, Indonesia memiliki tiga kelompok fauna, yakni fauna asiatis, fauna peralihan, dan fauna australis.
Kali ini Bobo akan memberikan penjelasan lengkap tentang fauna tipe australis. Simak, yuk!
Apa Itu Fauna Tipe Australis?
Dilansir dari Kompas.com, fauna tipe australis merupakan hewan yang menempati Indonesia bagian timur.
Seperti Pulau Maluku, Pulau Papua, dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya, teman-teman.
Hewan-hewan yang hidup di wilayah itu sama dengan hewan yang hidup di Benua Australia.
Baca Juga: Ide Pokok Teks 'Beragamnya Flora dan Fauna Indonesia', Cari Jawaban Kelas 5 Tema 1
Inilah yang menyebabkan hewan-hewan yang ada di Indonesia bagian timur dinamai dengan sebutan fauna australis.
Fauna australis berbeda dengan fauna asiatis dan fauna peralihan karena kondisi lingkungan yang lebih hangat dan tropis.
Fauna tipe australis tentu saja memiliki ciri yang berbeda dengan fauna tipe lainnya, antara lain:
- Terdapat hewan berkantung.
- Beberapa hewan mamalia berukuran kecil.
- Tidak banyak ikan yang hidup di air tawar.
- Banyak ditemukan jenis burung.
- Banyak hewan bertanduk.
- Tidak ditemukan primata.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Persebaran Fauna di Indonesia
Contoh Fauna Tipe Australis
Berikut ini beberapa fauna yang hidup dan berkembang biak di wilayah Pulau Papua, antara lain:
1. Kanguru Papua
Papua memiliki hewan mamalia berkantung atau sering disebut dengan hewan marsupial, yakni kanguru Papua.
Kanguru Papua ini terdiri dari dua spesies kanguru tanah, yakni Thylogale Brunii dan Thylogale Stigmata.
Kita bisa menemukan spesies kanguru Papua ini di kawasan pantai, hutan dataran rendah, hingga puncak Jayawijaya.
2. Kakatua Raja
Kakatua raja atau yang dikenal sebagai kakatua hitam besar ini merupakan salah satu burung yang berasal dari Papua dan Australia.
Kakatua jenis ini memiliki paruh berwarna hitam besar dengan belang warna merah di pipinya yang tampak sangat menonjol.
Baca Juga: Wilayah Neotropikal Meliputi Mana Saja? Ini Penjelasannya Lengkapnya
3. Burung Cenderawasih
Perlu diketahui, burung cenderawasih ini merupakan burung khas wilayah Indonesia Timur, teman-teman.
Burung yang memiliki warna indah ini memiliki 42 jenis, menariknya 30 di antaranya berada di Indonesia.
4. Nuri Kabare
Nuri kabare merupakan salah satu burung endemik Papua yang memiliki tubuh besar, teman-teman.
Bayangkan saja, panjang tubuhnya mencapai 50 sentimeter dan dengan bobot hingga 800 gram, lo.
Burung ini memiliki bulu tipis berwarna hitam di sekitar kepalanya. Inilah yang membuatnya nampak seperti burung elang.
5. Kasuari Gelambir Ganda
Kasuari gelambir ganda memiliki tanduk di atas kepalanya yang dapat membantunya berhalan di habitatnya yang berupa hutan lebat.
Baca Juga: Ciri-Ciri Persebaran Fauna di Wilayah Neotropik, Banyak Burung hingga Mamalia
Kita bisa menemukan kasuari gelambir ganda ini di hutan tropis dan pegunungan di Papua.
6. Landak Papua
Landak papua atau Zaglossus bruijnii merupakan salah satu hewan endemik yang ada di Papua.
Hewan ini mempunyai mulut moncong yang berfungsi sebagai alat bantu dalam mencari makan yakni semut.
Menariknya, meski termasuk golongan mamalia, landak Papua ini berkembang biak dengan bertelur, lo.
Nah, itulah pengertian, ciri, dan contoh fauna tipe australis. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Mengapa tipe fauna australis berbeda dengan fauna tipe lainnya? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR