Bobo.id - Dalam memproses makanannya, manusia melakukan dua proses, yaitu proses pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi.
Pencernaan mekanis adalah proses di mana makanan diubah menjadi lebih kecil di mulut dan gerakan-gerakan otot halus di kerongkongan, lambung, serta usus.
Sedangkan, pencernaan kimiawi ini melibatkan enzim untuk memecah kandungan nutrisi makanan dan ukuran makanan menjadi lebih kecil lagi.
Namun, kali ini teman-teman akan mengetahui lebih lanjut mengenai pencernaan kimiawi manusia. Berikut, penjelasannya yang lebih lengkap tentang pencernaan kimiawi. Yuk, simak!
1. Dari Mana Pencernaan Kimiawi Dimulai?
Pencernaan kimiawi dimulai sejak makanan ada di mulut kita, makanan tersebut kita kunyah dengan bantuan lidah dan gigi.
Di saat yang bersamaan, kelenjar ludah melepaskan air liur ke dalam mulut yang mengandung enzim ptialin.
Enzim ini berguna untuk memecah trigliserida (lemak), gula, dan zat pati pada makanan.
Kemudian, setelah dicerna di dalam mulut, makanan juga dicerna secara kimiawi di sistem pencernaan dengan bantuan cairan empedu dan asam yang dikeluarkan oleh sistem pencernaan.
Baca Juga: Bukan Hanya Lancarkan Pencernaan, Ini 5 Keuntungan Konsumsi Tempe
Selain itu, saat sampai di usus, dikeluarkanlah enzim protase yang dapat memecah protein pada makanan.
Sedangkan, di usus halus, lemak akan tercampur oleh asam empedu dan enzim lipase yang dikeluarkan oleh pankreas.
Tujuan dari Pencernaan Kimiawi
Pencernaan mekanis memang membuat makanan lebih kecil.
Tapi, pencernaan kimiawi bertujuan agar makanan dapat dipecah lagi menjadi sangat halus, agar lebih mudah diserap oleh sel tubuh.
Selain itu, pencernaan kimiawi bisa memecah nutrisi yang berbeda-beda pada makanan menjadi lebih kecil lagi.
- Lemak dipecah lagi menjadi asam lemak dan monogliserida.
- Asam nukleat dipecah lagi menjadi nukleotida.
- Polisakarida (gula karbohidrat) dipecah lagi menjadi monosakarida.
Baca Juga: Bisa Bikin Sakit Perut Makin Parah, Ini 6 Makanan yang Harus Dihindari saat Diare
- Protein dipecah lagi menjadi asam amino.
- Karbohidrat dipecah lagi menjadi glikogen dan disakarida.
Tanpa adanya proses pencernaan kimiawi, tubuh manusia tidak bisa menyerap nutrisi dari makanan.
Akibatnya, tubuh teman-teman bisa mengalami kekurangan nutrisi, mineral, serta vitamin.
Padahal, sel-sel tubuh membutuhkan nutrisi, mineral, serta vitamin yang dibutuhkan, agar dapat bekerja dengan baik.
Apa yang Terjadi Setelah Proses Pencernaan Kimiawi?
Ketika proses kimiawi selesai, yaitu enzim membuat makanan lebih halus dan memecah setiap nutrisi makanan.
Maka tubuh kita akan menyerap nutrisi tersebut, secara otomatis. Penyerapan ini terjadi di dinding usus kecil, melalui membran sel usus.
Kemudian, akan menuju ke sel tubuh agar nutrisinya dapat diolah menjadi energi atau memperbaiki sel-sel yang rusak.
Baca Juga: 4 Jenis Penyakit Serius yang Ditandai dengan Sakit Perut, Jangan Sampai Disepelekan
Makanan yang selesai diserap nutrisinya di usus halus akan bergerak menuju ke usus besar.
Pada tahap ini, usus besar akan menyerap air dan cairan, hingga makanan tersebut lebih padat dan berubah menjadi bentuk feses.
Jika sudah, maka feses tidak bisa dicerna lagi dan nutrisinya sudah habis diserap dan tinggal tersisa serat makanan saja.
Nantinya, feses dikumpulkan selama satu atau dua hari di usus besar, sebelum akhirnya dipindahkan ke bagian anus.
Lalu, secara alami akan dikeluarkan dari tubuh atau disebut dengan proses eliminasi.
Nah, itulah penjelasan singkat dari sistem pencernaan kimiawi manusia.
Pencernaan kimiawi sudah dilakukan sejak makanan dikunyah di mulut hingga dikeluarkan dari tubuh, karena nutrisinya sudah diserap semua.
---
Kuis! |
Apa enzim yang ada di air liur? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR