Bobo.id - Teman-teman suka nonton kejuaraan balap motor MotoGP?
Ada pembalap MotoGP yang terkenal dan teman-teman kagumi, seperti Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Marc Marquez, hingga Jorge Lorenzo.
Tahukah teman-teman? Kejuaraan MotoGP ternyata adalah kejuaraan balap motor tertua yang pernah diadakan, lo.
Tepatnya, kejuaraan balap motor MotoGP mulai diadakan pada tahun 1949
Wah, sudah lama sekali, ya? Mari kita baca sejarah kejuaraan balap motor MotoGP ini, teman-teman!
Ajang Balap Motor Internasional Tertua
MotoGP pertama kali dilaksanakan pada 1949.
Sebelum ada MotoGP, ada ajang balap sepeda motor yang diadakan di berbagai negara, lo.
Kejuaraan balap sepeda motor mulai dilaksanakan pada awal tahun 1900-an.
Baca Juga: Kalahkan Rekor Rossi, Marquez Jadi Juara Dunia MotoGP 2019! Ini 3 Faktanya
Pada 1938, FIM yang saat ini bernama FICM atau Federation Internationale des Clubs Motorcyclistes, mulai mengumumkan adanya Kejuaraan Eropa.
Kejuaraan Eropa ini rencananya diadakan sebagai kejuaraan dunia.
Sayangnya, saat itu sedang ada Perang Dunia II, maka penyelengggaraan Kejuaraan Eropa ini terpaksa ditunda.
Akhirnya, pada tahun 1949, Kejuaraan Dunia balap motor internasional diadakan untuk pertama kalinya di sirkuit Snaefell mountain course di Isle of Man, sebuah daerah pemerintahan Kerajaan Inggris.
Kejuaraan Kelas Solo dan Sidecars
Saat kejuaraan balap motor untuk pertama kalinya, ada empat kelas solo yang berdasarkan dari daya tampung motor untuk bahan bakar, yaitu kelas 125 cc, 250 cc, 350 cc , dan 500 cc sebagai kelas utama.
Pembagian kelas ini maksudnya adalah kapasitas mesin yang digunakan oleh masing-masing motor.
Selain kelas solo untuk motor yang dikendarai satu orang, ada juga kelas sidecars atau motor bersespan.
Sespan adalah perangkat beroda satu yang ditempatkan di sisi sebelah motor yang juga berfungsi sebagai tempat duduk penumpang.
Baca Juga: Pernah Jadi Sirkuit Balap Valentino Rossi, Ini 5 Fakta Sirkuit Sentul
Pada kelas sidecars, ada dua orang yang berada dalam satu motor, yaitu pengemudi motor dan penumpang.
Penumpang motor bersespan ini harus bergerak untuk menyesuaikan bobot dari kiri ke kanan sesuai dengan laju motor di sirkuit balap.
Kelas sidecars ini pada awal Kejuaraan Dunia terdiri dari dua kelas, yaitu kelas 350 cc dan 500 cc.
Berbagai Perubahan Aturan Kejuaraan
Sejak diadakan pertama kali tahun 1949 sampai sekarang, telah banyak terjadi perubahan aturan pada Kejuaraan Dunia balap motor ini.
Salah satunya adalah perubahan kapasitas mesin yang digunakan dalam kejuaraan kelas MotoGP.
Sejak tahun 1970-an hingga 2002, kekuatan atau kapasitas mesin motor minimal adalah 500 cc.
Tapi mulai tahun 2002, kapasitas mesin dinaikkan menjadi 990 cc.
Kemudian pada tahun 2007, kekuatan mesin motor yang digunakan oleh membalap MotoGP diturunkan menjadi 800 cc, lalu dinaikkan kembali pada tahun 2012 menjadi 1.000 cc.
Baca Juga: Kalahkan Rekor Rossi, Marquez Jadi Juara Dunia MotoGP 2019! Ini 3 Faktanya
Pembagian Kelas yang Baru
Pembagian kelas juga dilakukan pada kejuaraan balap motor, yaitu penambahan kelas Moto2 dan Moto3.
Kelas Moto2 adalah kelas menengah dalam kejuaraan MotoGP yang merupakan kelas 250 cc.
Pembagian kelas Moto2 ini dimulai pada tahun 2010 yang kemudian berubah dari penggunaan mesin berkekuatan 250 cc menjadi 600 cc.
Sedangkan kelas Moto3 adalah untuk menggantikan kelas 125 cc yang dimulai pada tahun 2012 dan kemudian diganti menggunakan motor yang mempunyai kapasitas mesin 250 cc.
Diadakan Setiap Tahun
Kejuaraan MotoGP diadakan setiap tahun di berbagai negara yang berbeda, seperti di Qatar, Spanyol, Inggris, Jepang, hingga Malaysia.
Bahkan, Indonesia pernah menjadi tuan rumah MotoGP pada tahun 2022.
Kejuaraan balap motor ini diadakan di Sirkuit Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat.
(Penulis: Tyas Wening)
----
Kuis! |
Pada tahun berapa MotoGP pertama dilaksanakan? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Bobo |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR