Bobo.id - Pada materi kelas 3 SD tema 1 kali ini, teman-teman akan belajar tentang berbagai cara perkembangbiakan tumbuhan.
Layaknya makhluk hidup lain, tumbuhan juga mengalami perkembangbiakan, tapi tidak selalu sama pada setiap jenisnya.
Pada tumbuhan cara berkembang biak dibagi menjadi dua jenis, yaitu generatif dan vegetatif.
Nah, dari dua jenis ini nantinya akan dibagi menjadi beberapa jenis lagi seperti perkembangbiakan alami dan juga buatan.
Yuk, simak penjelasan tentang dua jenis perkembangbiakan tumbuhan berikut ini!
1. Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan tanpa adanya pertemuan sel kelamin jantan dan betina.
Jenis perkembangbiakan ini masih dibagi menjadi dua jenis, yaitu buatan dan alami.
- Vegetatif Buatan
Pada jenis perkembangbiakan ini, proses reproduksi dilakukan dengan bantuan manusia.
Vegatatif alami ini bisa dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan jenis tumbuhannya.
Baca Juga: Langkah-langkah Mencegah Perkembangbiakan Nyamuk, Materi Kelas 3 SD Tema 1
Pertama ada metode cangkok yang merupakan proses pengembangbiakan dengan merusak bagian batang untuk menumbuhkan akar.
Lalu ada proses okulasi yang dilakukan dengan menempelkan potongan pucuk dari batang tumbuhan ke tumbuhan lain. Metode ini akan membantu untuk meningkatkan mutu suatu tumbuhan.
Ada juga dengan cara kopulasi dan juga stek yang memanfaatkan bagian tubuh tumbuhan seperti akar, daun, dan juga batang.
Contoh tumbuhan yang bisa melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan adalah cocor bebek dengan cara stek daun.
Ada juga tanaman kopi, durian, dan singkong yang bisa dilakuakn vegetatif buatan dengan cara kopulasi atau cangkok.
- Vegetatif Alami
Selain dengan cara buatan, tentu tumbuhan juga bisa berkembang biak dengan cara alami.
Pada perkembangbiakan ini, tumbuhan tidak memerlukan proses penyerbukan atau perkawinan.
Beberapa cara perkembangbiakan secara alami, yaitu tunas yang biasa muncul pada bagian bawah tumbuhan dekat dengan induknya.
Ada juga cara perkembangbiakan dengan teknis spora, umbi lapis, umbi batang, geragih, umbi akar, dan juga akar tinggal.
Contoh tumbuhan yang bisa melakukan perkembangbiakan vegetatif alami adalah singkong dengan cara umbi batang, lobak dengan cara umbi akar, dan juga lumut serta jamur dengan cara spora.
Baca Juga: Mengenal Tahap Daur Hidup Kupu-kupu, Materi Kelas 3 SD Tema 1
2. Perkembangbiakan Generatif
Kemudian ada juga perkembangbiakan secara generatif atau dilakukan dengan proses perkawinan atau penyerbukan.
Pada perkembangbiakan genaratif ini, akan dilakukan oleh putik dan benang sari, yang prosesnya disebut dengan penyerbukan.
Jadi penyerbukan merupakan proses jatuh atau menempelnya serbuk sari pada kelapa putik tanaman.
Bila proses ini berhasil, maka tumbuhan akan menghasilkan serbuk sari yang akan masuk ke bakal biji. Dari proses itu kemudian akan muncul bakal buah.
Karena itu, proses perkembangbiakan ini biasa terjadi pada tumbuhan yang berbiji.
Proses penyerbukan pada perkembangbiakan genartif terjadi dengan beberapa cara, yaitu penyerbukan sendiri yang dilakukan apabila serbuk sari dan kepala putik ada di satu tanaman yang sama.
Ada juga cara penyerbukan tetangga, yaitu proses penyerbukan yang terjadi antara serbuk sari dan kepala putih yang berbeda tumbuhan atau pohon.
Penyerbukan silang merupakan penyerbukan yang terjadi ketika serbuk sari dan kepala putik bertemu adalah dua tumbuhan berbeda namun masih satu jenis.
Lalu ada juga pernyerbukan bastar yang terjadi ketika serbuk sari dan kepala sari berasal dari spesies tumbuhan yang berbeda.
Nah, itu tadi beberapa macam jenis perkembangbiakan pada tumbuhan dari cara alami hingga buatan.
Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 3 SD Tema 1, Apa Saja Makanan untuk Tumbuhan?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud perkembangbiakan vegetatif? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR