Bobo.id - Pelangi adalah lengkungan cahaya berwarna-warni yang biasanya muncul di langit setelah hujan.
Pernahkah teman-teman menyaksikan pelangi di langit?
Warna pelangi yang berwarna warni tersebut sangat indah, bukan?
Warna pelangi dapat terbentuk karena adanya kombinasi pembiasan dan juga karena adanya pantulan dari cahaya matahari pada tetesan air di atmosfer.
Sudut dari sinar cahaya harus berada dalam jarak tertentu dan tepat ketika sampai ke mata dari titik pertemuannya.
Umumnya kemunculan sebuah pelangi hanya bisa bertahan selama kurang dari 1 jam.
Pelangi adalah salah satu fenomena Bumi yang sangat indah.
Namun, bisakah pelangi juga terjadi di planet selain Bumi?
Bisakah Pelangi Terjadi di Planet Selain Bumi?
Pelangi terbentuk dari unsur-unsur berupa sinar matahari dan air hujan.
Melansir BBC Science Focus Magazine, saat ini, adanya air hujan berupa air hanya ada Bumi saja, lo.
Baca Juga: Bagaimana Pelangi Terbentuk dan Mengapa Warnanya Selalu Berurutan?
Apakah planet tidak ada hujan?
Ternyata di planet lain terdapat hujan, teman-teman.
Tapi hujan di planet lain tidak terbuat dari air, melainkan ada yang terbuat dari gas metana cair hingga hujan berlian, lo!
Tidak ada planet lain yang memiliki air dalam jumlah yang cukup di atmosfernya untuk membuat hujan.
Adanya air di atmosfer Bumi yang dapat membiaskan sinar matahari dan menyebarkannya ke dalam warna komponennya itulah yang membuat pelangi hanya bisa terbentuk di Bumi.
Hujan di Planet Lain
Di bulan Saturnus, Titan, misalnya, atmosfernya kaya akan tetesan metana cair yang hampir pasti membentuk hujan.
Atmosfer Titan sangat berkabut, artinya mungkin jarang ada sinar Matahari yang bisa masuk.
Meski begitu, tetapi masih ada kemungkinan pelangi metana dapat terbentuk.
Jika memang ada, pelangi metana akan terlihat sangat mirip dengan pelangi di Bumi, tapi memiliki warna dan ukuran yang jauh berbeda.
Sebab, indeks bias metana yang berbeda dibandingkan dengan air.
Baca Juga: Tidak Bisa Terlihat Ujungnya, Sebenarnya Bagaimana Cara Pelangi Terbentuk?
Fenomena serupa lainnya juga terjadi di planet Venus.
Sinar Matahari di dibiaskan oleh tetesan asam sulfat yang ada di atmosfer planet Venus.
Namun, tentu saja warna dan ukuran pelangi bisa berubah, ya, teman-teman.
Jadi, fenomena pelangi yang ada di Bumi adalah yang paling sering terjadi karena atmosfer Bumi memiliki kandungan air yang banyak.
Jenis-Jenis Pelangi
Tahukah teman-teman bahwa pelangi memiliki beragam jenis, apa saja , ya?
1. Pelangi Klasik/Pelangi Primer
Pelangi klasik ini biasa terlihat dengan hanya menampilkan enam warna yang meliputi merah, hijau, kuning, oranye, ungu, dan biru.
2. Pelangi Sekunder
Pelangi ini akan muncul jika pelangi klasik muncul terlebih dulu. Berbeda dengan pelangi primer yang biasa kita lihat penuh warna-warni dan warna yang cerah, pelangi jenis ini pendarnya lebih redup. Tidak hanya itu, pelangi sekunder juga menampilkan warna yang terbalik urutannya dengan pelangi primer.
3. Pelangi Melingkar
Pelangi melingkar ini berbentuk seperti setengah lingkaran penuh yang sering muncul pada gambar ilustrasi pelangi. Penyebabnya sama, yaitu pembiasan sinar matahari oleh air, tapi karena banyak molekul air di udara dan kurangnya awan, pelangi melingkar ini bisa terjadi secara sempurna.
----
Kuis! |
Kenapa pelangi bisa terbentuk di Bumi? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas,Science Focus |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR