Diskusi ini terbilang alot, membahas topik soal hubungan agama dengan negara.
Moh. Hatta, Soepomo, dan Ir. Soekarno mengusulkan pemisahan agama dan negara.
Beberapa anggota sidang mengusulkan bahwa dasar negara Indonesia harus berlandaskan Islam, karena mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim.
Usulan ini pun mendapat sanggahan dari anggota-anggota lainnya.
Lalu, dengan mengacu pada seluruh masukan para anggota BPUPK, akhirnya disepakatinya rancangan asas atau dasar Indonesia Merdeka, yang diberi nama oleh Soekarno sebagai Mukadimah, Moh. Yamin menyebutnya Piagam Jakarta ini.
Namun, setelah proklamasi kemerdekaan, poin nomor satu dari isi Piagam Jakarta yang berbunyi "Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya" diganti.
Poin Piagam Jakarta itu diganti menjadi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Pergantian ini dilakukan pada sidang PPKI.
Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh penting di balik ide pergantian ini. Alasannya, sejumlah ada beberapa pihak yang “keberatan” dan khawatir terjadi perpecahan.
Diskusi dan lobi-lobi dilakukan kepada sejumlah tokoh yang selama ini mengusulkan Indonesia berasaskan Islam, seperti Ki Bagus Hadikusumo dan K.H.A. Wachid Hasjim.
Para tokoh Islam itu berbesar hati dan mendahulukan kepentingan bersama, yakni menjaga keutuhan bangsa. Mereka pun sepakat mengganti poin pertama Piagam Jakarta itu.
----
Kuis! |
Apa isi keseluruhan dari Piagam Jakarta? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR